Anamnesis atau amnesia ?
Lukas 22:14-23
“Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini sebagai peringatan (anamnesis) akan Aku.”
- Lukas 22:19b
Yesus menghendaki kita selalu mengingat-Nya, khususnya ketika mengikuti Perjamuan Tuhan. Saat makan roti tak beragi, kita ingat tubuh-Nya yang dihancurkan untuk menebus dosa. Saat minum anggur, kita ingat darah-Nya dicurahkan untuk menyucikan kita.
Yesus menggunakan istilah Yunani, anamnesis yang berarti kenanglah atau ingatlah selalu. Anamnesis secara literal terdiri dari dua kata, “an” berarti tidak, “amnesis” berarti melupakan. Jadi, anamnesis bisa diartikan, menolak lupa atau terus ingat. Orang Kristen anamnesis biasanya tenang dan sedikit khawatir karena sadar dan terus ingat bahwa Tuhan tidak akan mengingkari janji-Nya untuk menyertai orang percaya. Orang Kristen ini juga selalu ingat jati dirinya sebagai murid Kristus, ke manapun ia pergi, serta dengan siapapun ia bertemu.
Antitesis dari anamnesis adalah amnesia, yang punya arti berlawanan, yaitu tanpa atau hilang ingatan. Orang Kristen amnesia adalah orang yang lupa identitasnya sebagai pengikut Kristus. Umumnya, jika konteksnya di luar gereja atau pelayanan maka orang tersebut dengan mudah menjadi amnesia, misalnya, saat ia ngebut di jalanan, saat mencaci, saat korupsi, dan sebagainya. Namun, amnesia yang parah justru tidak disadari orang Kristen karena sering dijumpai di dalam gereja. Misalnya, saat tidak mempersiapkan diri untuk beribadah dan pelayanan, saat bersikap like or dislike terhadap jemaat atau bawahannya, saat sok berkuasa sampai lupa bahwa melayani harus rendah hati, saat pamer barang atau cari klien di dalam gereja sehingga tidak fokus beribadah, dan sebagainya. Ia lupa bahwa ada Tuhan yang sedang memperhatikan apakah tingkah lakunya sesuai dengan teladan-Nya atau tidak.
Si amnesia suka lupa diri kalau lagi di atas, ia lupa kalau Tuhan pernah menolong. Kalau lagi susah, khawatir atau kesepian, ia lupa kalau Yesus selalu ada menyertai. Padahal ia hanya perlu duduk sebentar dan berkata, “Kasihanilah aku, tolonglah aku, Tuhan..”
Permisi tanya, Anda sedang anamnesis atau amnesia? Saya harap Anda termasuk anamnesis, yang selalu mengingat segala kebaikan dan kasih setia Tuhan Yesus.
Salam anamnesis.
Refleksi Diri:
- Seringkah Anda dikuasai hawa nafsu duniawi yang menghambat Anda untuk datang mendekat kepada Tuhan?
- Jika ya, apakah Anda sudah berusaha tunduk dan memohon pengampunan dari Tuhan?