Antisipasi masa depan
1 Samuel 8:1-6
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
- Amsal 22:6
Sebagai orangtua lumrah jika berusaha memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak-nya. Mungkin ada dana besar yang diinvestasikan untuk mereka dengan harapan di masa depan kita bisa tenang. Itu bagus, tetapi hal penting yang tidak boleh kita kesampingkan adalah mendidik anak di dalam iman kepada Tuhan.
Mari kita lihat contohnya di dalam keluarga Samuel. Apakah Samuel tahu kelakuan bejat anak-anaknya? Tahu dong.. karena ketika para tua-tua Israel melapor kepadanya ia tidak kaget dan membantahnya, sebaliknya ia hanya diam saja ketika fakta-fakta itu dilontarkan. Kalau saja Samuel membereskan masalah anak-anaknya, orang Israel tidak memiliki alasan untuk meminta diangkatkan raja bagi mereka. Permintaan raja oleh bangsa Israel adalah masalah yang sangat serius, artinya orang Israel secara tidak langsung menolak dipimpin Tuhan secara langsung. Mereka ingin sama seperti bangsa-bangsa lain. Salah satu alasan yang dipakai orang Israel adalah kelakuan anak-anak Samuel yang bejat. Perhatikan, ayat ke-4 dimulai dengan kata “sebab itu”, apa maksudnya? Kelakuan anak-anak Samuel menjadi pemicu orang Israel untuk mempersalahkan sistem hakim yang diberikan Tuhan dan meminta diganti dengan sistem raja. Pembiaran pendisiplinan Samuel terhadap anak-anaknya seperti bom waktu yang akhirnya meledak, menyebabkan masalah yang lebih besar lagi.
Di dalam hidup berkeluarga, kita harus mengarahkan anak-anak kepada Tuhan. Kalau hidup pernikahan kita kacau, kita mungkin sedang menanamkan pola pernikahan yang kacau pula kepada anak-anak kita. Kalau kita menganggap sepele komitmen beribadah kepada Tuhan, kita sedang membentuk anak-anak yang rendah komitmen juga. Kalau kita tidak menghormati Tuhan dalam ibadah, kita sedang mencetak anak yang tidak menghargai Tuhan. Kalau kita tidak mendisiplin anak-anak untuk dosa yang mereka lakukan, kita sedang membentuk seorang pemberontak. Secara umum, apa yang kita ajarkan atau perlakukan kepada anak-anak di masa sekarang adalah gambaran yang terjadi di masa yang akan datang.
Antisipasi untuk keadaan yang buruk adalah mengajarkan iman kepada anak-anak kita dengan hati.
Refleksi Diri:
- Bagaimana Anda biasanya mempraktikkan iman di dalam rumah tangga Anda?
- Mengapa Tuhan harus menjadi sumber pengajaran di dalam kehidupan anak-anak?