Anugerah dan usaha
Keluaran 14:1-16
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat.
- Keluaran 14:15
Orang Kristen sudah terbiasa dengan konsep anugerah, yaitu segala sesuatu diberikan atau dikerjakan Tuhan bagi kita. Keselamatan adalah anugerah, artinya kita tidak mengerjakan apa-apa untuk mendapat keselamatan itu. Tuhan yang memberi dengan gratis. Namun, apakah anugerah berarti meniadakan pekerjaan manusia?
Dalam Keluaran 14, diceritakan tentang bangsa Israel yang baru keluar dari Mesir. Mereka tidak keluar dengan mudah. Firaun dan pasukannya mengejar. Sampailah mereka di tepi Laut Merah. Jalan buntu. Mereka di ambang kebinasaan.
Musa dengan percaya mengatakan kepada mereka, “Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya.” (ay. 13). “Berdirilah tetap dan lihatlah!” Sungguh iman yang luar biasa!
Namun, Tuhan berkehendak lain. Apa kata Tuhan? Di ayat emas, Dia berkata, “Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat.” Jangan diam saja tetapi berangkat. Tuhan pasti menolong mereka tetapi Tuhan menghendaki mereka bergerak maju.
Keselamatan adalah anugerah, demikian juga perjalanan kehidupan sehari-hari kita. Segala hal yang kita dapatkan adalah pemberian dan pekerjaan Tuhan di dalam hidup kita. Namun pada sisi lain, kita juga harus berusaha dan berjuang.
Beriman bukan diam. Seperti Tuhan katakan kepada Musa, “Berangkat!” Iman bukan perkara statis. Orang yang paling beriman kepada Tuhan justru orang yang paling giat bekerja menggenapkan rancangan Tuhan. Oleh karena itu, sangatlah keliru jika kita sedikit-sedikit mengatakan, “Nantikan mukjizat Tuhan. Tuhan itu Mahakuasa.” Dalam kisah ini, mukjizat Tuhan terjadi karena orang Israel melakukan apa yang Tuhan perintahkan. Tuhan mengerjakan mukjizat, tidak berarti kita diam diri. Tuhan Mahakuasa, tidak berarti kita tidak melakukan apa-apa.
Yuk, mari tindak lanjuti keselamatan yang telah kita peroleh dengan satu tindakan iman, melakukan apa yang menjadi bagian kita. Perlu kesediaan kita untuk melakukan satu tindakan awal sesuai yang Yesus perintahkan, baru di sana mukjizat Allah terjadi.
Refleksi Diri:
- Bagaimana konsep anugerah yang Anda pahami selama ini? Apakah semuanya karena dikerjakan Tuhan atau ada bagian yang juga harus dikerjakan manusia?
- Seberapa sungguh Anda bergiat di dalam menggenapkan rancangan Tuhan atas hidup Anda?