Anugerah Di Tengah Kekacauan
1 Samuel 2:11-26
Tetapi Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan
TUHAN maupun di hadapan sesama.
- 1 Samuel 2:26
Samuel tumbuh di masa bangsa Israel mengalami kekacauan. Ia hidup pada zaman hakim-hakim, suatu masa dimana tidak ada raja memimpin orang Israel dan orang-orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri. Kebenaran menjadi bersifat relatif, sementara kebenaran firman Tuhan diabaikan.
Di era ini, Israel dipimpin oleh dua anak Imam Eli, yaitu Hofni dan Pinehas, yang hidupnya tidak mencerminkan sosok imam. Mereka tidak menghormati Tuhan dan memandang rendah korban bakaran dengan mengambil bagian yang seharusnya menjadi milik Allah. Mereka juga hidup dalam perzinahan dengan meniduri perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan. Bisa dibayangkan betapa kacaunya Israel memiliki dua pimimpin fasik seperti ini.
Allah tidak tinggal diam. Allah mempersiapkan pemimpin baru, yaitu Samuel. Samuel anak Hana adalah seorang nazir Allah yang semejak kecik diserahkan kepada Tuhan untuk tinggal bersama Imam Eli. Di bawah bimbingan Eli, Samuel kecil bertumbuh dan hidup menghormati Tuhan.
Samuel bertumbuh menjadi sosok yang disukai baik di hadapan Tuhan maupun manusia. Ini bukan karena Samuel hebat atau cakap, tetapi karena anugerah Tuhan. Tuhanlah yang membangkitkan Samuel sehingga dirinya disukai banyak orang. Kelak Samuel akan memegang peranan penting sepeninggal Imam Eli. Ia akan menjadi seorang hakim, nabi, dan pemimpin Israel di masa transisi dari hakim-hakim ke era kerajaan.
Allah tidak pernah meninggalkan umat-Nya sekalipun mereka seringkali meninggalkan Tuhan. Dengan tangan kasih-Nya Allah tetap memelihara umat-Nya. Kehadiran Samuel memberi harapan kepada umat yang kehilangan arah karena dipimpin oleh imam yang fasik.
Apakah Anda saat ini sedang mengalami kebingungan karena berada dalam kepemimpinan yang tidak menjadi teladan? Mungkin di kantor atau organisasi dimana Anda sedang terlibat di dalamnya. Ingatlah di dalam kekacauan Allah tetap hadir dan bekerja dengan cara yang tak pernah Anda pikirkan. Allah bisa memunculkan pemimpin-pemimpin baru atau bahkan mungkin Anda yang sedang dipersiapkan-Nya untuk memimpin. Anda tentu tidak tahu waktunya tetapi pasti dan harus Anda jalani. Takutlah akan Tuhan dan laksanakan setiap tugas Anda dengan penuh tanggung jawab.
Refleksi diri:
- Apa kejadian di tempat Anda bekerja/berorganisasi yang dipakai Allah untuk membentuk Anda?
- Sudahkah Anda mendoakan para pemimpin, baik itu pemimpin pemerintah atau pemimpin di tempat Anda bekerja?