Anugerah Untuk Dunia Yang Rusak
Kejadian 6:1-8
Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata... Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
- Kejadian 6:5, 8
Ini mungkin salah satu pertanyaan paling membingungkan bagi orang Kristen: Jika Allah sungguh berkuasa dan mahabaik, mengapa ada kejahatan di dunia? Sebagian lagi berpikir demikian: Jika Allah berkuasa dan mahabaik, Dia tentu tidak akan membiarkan kejahatan terjadi di dunia. Tak heran akhirnya kita berkesimpulan bahwa dengan adanya kejahatankejahatan di dunia membuktikan bahwa Allah tidak berkuasa, Allah tidak baik, dan bahkan ekstrimnya, Allah tidak ada. Jelas ini adalah kesimpulan yang salah.
Kejadian pasal 6 menyatakan bahwa ketika manusia bertambah banyak, kejahatan pun semakin bertambah, dan kecenderungan hati manusia selalu membuahkan kejahatan. Kenyataan ini sangat memilukan hati Allah (ay. 5-6). Kejahatan muncul karena manusia yang berdosa. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa semua manusia, tanpa terkecuali, adalah manusia berdosa (Rm. 3:23). Manusia seharusnya menerima hukuman Allah (Ef. 2:1, 3). Keberadaan manusia yang berdosa membuatnya mati secara rohani (Ef. 2:1) dan ia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri (Ef. 2:5, 9). Manusia harus bergantung kepada Allah yang kaya dengan rahmat dan kasih-Nya yang besar (Ef. 2:4). Keselamatan manusia hanya didapatkan karena kasih karunia Tuhan (Ef. 2:8-9). Ayat 8 menuliskan bahwa Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan. Nuh seorang yang benar, tidak bercela di antara orang sezamannya, dan juga Nuh hidup bergaul dengan Allah. Karena itu, Allah memilih menyelamatkan Nuh dan keluarganya kemudian menghukum manusia yang jahat dan hidup tidak berkenan kepada Allah.
Namun, kasih Allah tak pernah habis. Dia lalu mengutus nabi-nabi-Nya dan orangorang pilihan-Nya untuk menyelamatkan manusia. Meskipun manusia tetap berontak dan tidak taat, bahkan melawan Tuhan, Allah tidak membiarkan manusia begitu saja. Dia begitu mengasihi dunia dan ciptaan-Nya sehingga mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, yaitu Yesus Kristus, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh 3:16). Inilah anugerah terbesar bagi dunia yang rusak dan manusia yang berdosa. Syukuri dan berterimakasihlah untuk anugerah Allah tersebut.
Refleksi Diri:
- Bagaimana respons Anda mengetahui anugerah Allah yang besar di tengah dunia yang rusak?
- Apakah Anda sudah sungguh percaya kepada Tuhan Yesus sebagai satu-satunya penyelamat Anda? Jika sudah, apakah Anda sudah berterima kasih kepada-Nya?