Api arang kegagalan
Yohanes 21:1-19
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
- Amsal 4:23
Apakah Anda pernah gagal mengikuti kehendak Tuhan? Apa yang Anda rasakan ketika gagal taat pada kehendak-Nya? Anda terjatuh dalam dosa yang sama terus menerus, sampai merasa jijik terhadap diri sendiri dan berpikir Tuhan tidak mungkin mengampuni Anda.
Kegagalan melakukan sesuatu di saat penting akan terus membayangi hidup seseorang. Mungkin selain Yudas, murid yang seharusnya tidak ditemui oleh Yesus adalah Petrus. Walaupun Petrus tidak menjual Tuhan Yesus, tetapi ia terang-terangan menolak mengakui-Nya. Padahal Petrus pernah berjanji akan tetap setia walau menderita. Integritasnya telah hancur. Entah apa yang dipikirkan Petrus saat Yesus menampakkan diri di hadapannya. Kalau saya jadi Petrus, rasanya minta maaf pun tidak cukup. Kesalahannya terlalu besar!
Syukur, Yesus adalah Tuhan yang penuh kasih dan Allah yang kreatif dalam memulihkan murid-Nya. Ketika Petrus tiba di darat, di sana sudah tersedia ikan dan roti di atas api arang yang dibuat oleh Yesus (ay. 9). Kata “api arang” hanya dituliskan dua kali dalam Perjanjian Baru. Kata ini disebutkan sekali lagi di Yohanes 18:18 dalam peristiwa penyangkalan Petrus terhadap Yesus, ketika ia sedang menghangatkan tubuh di sekitar api arang. Pada zaman itu, bau arang sangatlah khas. Saat Petrus mencium bau api arang di pinggir pantai, pasti langsung mengingatkan memori kegagalannya. Api arang yang pertama adalah peristiwa kegagalan Petrus, tapi api arang yang kedua adalah momen Yesus memulihkan Petrus. Yesus bisa saja membiarkan orang seperti Petrus terpuruk dalam rasa bersalahnya.
Kita mungkin pernah gagal setia mengikuti Tuhan Yesus. Kita mengingkari janji-janji kita kepada-Nya, malu mengakui-Nya di hadapan teman-teman kita. Mungkin juga di antara kita ada yang ingin setia mengasihi Yesus, tetapi selalu gagal dalam dosa kita. Ketika Tuhan masih memberikan nafas kehidupan, itu berarti masih ada kesempatan yang Dia berikan kepada kita untuk bertobat. Yesus akan memulihkan kita kembali tapi Dia juga mau kita serius kembali di hadapan-Nya. Kita mungkin pernah gagal tapi Dia sanggup memulihkan keadaan kita karena kasih-Nya terlalu besar.
Refleksi Diri:
- Kegagalan fatal apa yang pernah Anda buat di hadapan Tuhan?
- Tuhan Yesus masih memberikan kesempatan, apa tekad yang bisa Anda buat
untuk berubah?