Badai Pasti Berlalu
Matius 8:23-27
Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.
- Matius 8:26
Tak ada angin ribut yang melanda sepanjang masa. Tak ada badai yang terus menerus mengamuk dan merusak seisi alam sampai porak-poranda, rumah-rumah hancur, dan semesta menjadi menakutkan. Badai pasti berlalu dan alam kembali seperti sedia kala. Demikian juga kehidupan kita. Ada hari-hari kita mengalami badai, yaitu kesulitan dan pencobaan dalam hal ekonomi, kesehatan, pandemi, dan sebagainya yang menerpa. Semua hanyalah sementara. Diperlukan kesiapan, kesigapan, dan ketahanan untuk menghadapinya.
Yesus bersama murid-murid sedang berada di dalam perahu. Tiba-tiba datanglah ombak dan badai besar melanda sehingga perahu hampir tenggelam. Para murid berteriak ketakutan, “Kita binasa!” Yesus lalu menegur mereka, “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” Mereka ternyata belum sungguh-sungguh mengenal dan percaya Yesus Kristus adalah Tuhan. Padahal mereka baru saja menyaksikan kuasa dan kapasitas Yesus dalam melakukan banyak mukjizat. Saat iman para murid diuji, mereka ketakutan dan hilang pengharapan. Kemudian Yesus menghentikan angin badai dan ombak, dengan kalimat singkat, “Diam! Tenanglah!” (Mrk. 4:39). Maka angin dan badai pun reda.
Seorang ibu bersaksi. Suatu hari suaminya terkena serangan jantung dan meninggal dunia. Ketika masih berada di rumah sakit, ia mendapat kabar anaknya kecelakaan lalu lintas dan sedang kritis. Ibu itu panik, tidak berdaya, dan hanya bisa menangis serta berdoa kepada Yesus. Ia lalu menghubungi kerabat dan saudara seiman di tempat ia beribadah dan melayani. Akhirnya, semua persoalan dan kesulitan yang dihadapinya bisa tertangani. Suaminya dimakamkan dengan baik, anaknya pulih dari kecelakaan, termasuk semua biaya pengobatan tercukupi.
Anda mungkin sedang berhadapan dengan badai kesulitan hidup yang menakutkan dan menghilangkan harapan. Jangan takut menghadapi badai kehidupan karena Tuhan Yesus selalu bersama menyertai. Tetaplah berdoa dan yakin, cepat atau lambat badai pasti berlalu. Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. (Ams. 3:5-6). Jadilah pengikut Kristus yang benar-benar setia dan beriman teguh, berani dan tegar menembus badai apapun juga.
Refleksi Diri:
- Bagaimana sikap Anda saat menghadapi badai kesulitan dan pencobaan di dalam hidup?
- Apa yang Anda lakukan ketika badai melanda hidup?