Bapa Yang Ingin Dekat
Matius 6:5-14
Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu.
- Matius 6:9
Suatu ketika saya dikasih kesempatan tinggal di Tulung Agung, Jawa Timur. Saya menemukan banyak warung, toko, dan angkringan memakai nama yang unik. Biasanya menggunakan nama panggilan pemilik atau penjualnya. Unik-unik deh namanya: Warung Mbak Lis; Angkringan Mas Mul; Pecel Mbah Tum, Warung Pagi Mak Mar, dan masih banyak lagi. Rata-rata memakai nama tiga huruf: Lis, Mul, Tum, Mar. Itulah nama panggilan mereka dan dengan nama itu juga mereka dikenal.
Tuhan juga mengajarkan anak-anak-Nya untuk memanggil Dia dengan panggilan Bapa. Panggilan itu Tuhan perkenalkan kepada umat-Nya melalui doa yang Tuhan Yesus ajarkan, yaitu Doa Bapa Kami di Sorga. Tuhan memperkenalkan diri, membuka hati, dan mempersilakan kita memanggilnya Bapa. Sebuah panggilan yang dekat, Dia Bapa dan kita anak-anak-Nya.
Mengapa Allah menggunakan panggilan Bapa bagi diri-Nya? Ini mewakili karakter-Nya. Seorang Bapa menjadi pelindung bagi anak-anak-Nya. Bapa juga pengasih, mengasihi kita sebagai anak-anak-Nya apa adanya. Panggilan Bapa juga dekat, Dia ingin menampilkan figur Allah yang dekat dengan umat-Nya.
Kita semua diperbolehkan memanggil Tuhan dengan sebutan Bapa. Itu suatu kehormatan dan ajakan bagi kita untuk dekat. Kita punya Bapa di Sorga yang dekat, yang baik, setia, bisa diharapkan, dan tidak pernah ingkar janji. Warbiasah khan Bapa kita di Sorga. Kalo Bapa saja ingin dekat dengan anak-anak-Nya, mari kita mulai jalin relasi yang dekat dengan-Nya. Bapa tidak jauh. Bapa hanya sejauh doa.
Mungkin selama ini Anda masih “risih”, belum terbiasa memanggil Dia Bapa karena figur bapa/ayah Anda di dunia yang mengecewakan, hidupnya nggak karuan, tidak jadi teladan bagi keluarganya. Ingat kita masih punya Allah Bapa, yang rela menjadi manusia turun ke dunia untuk menyelamatkan anak-anak-Nya dari kekelaman dan kegelapan dosa dunia. Dia-lah Tuhan Yesus Kritus yang hadir sebagai Juruselamat bagi umat-Nya.
Mari datang dan mendekat kepada Allah Bapa melalui doa dan ibadah Anda. Jika Tuhan sudah memberi kesempatan bagi umat-Nya untuk dekat, masakan Anda menyia-nyiakan kesempatan tersebut?
Refleksi diri:
- Apa karakter Allah Bapa yang begitu berkesan buat diri Anda pribadi? Mengapa?
- Apa yang ingin Anda lakukan supaya menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Allah Bapa?