Batu Hidup
1 Petrus 2:4-6
Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
- 1 Petrus 2:5
Bait Allah di Yerusalem dibangun dengan materi yang sangat bagus. Batu, kayu dan permata yang dipakai adalah yang terbaik. Dindingnya bahkan dilapisi dengan emas.
Akan tetapi, Rasul Petrus mengubah konsep bait Allah dari bangunan fisik ke bangunan rohani. Ia memaparkan keunggulan imamat baru di dalam Kristus. Pertama, yang dibangun adalah bait Allah rohani, bukan lagi fisik. Yang rohani lebih penting daripada yang lahiriah.
Kedua, yang membangun rumah rohani tersebut adalah Kristus dan setiap orang percaya.
Kristus dan orang percaya disebut sebagai batu hidup. Ketiga, setiap orang percaya dapat datang ke rumah rohani dan memberikan persembahan korban, tidak seperti pada zaman sebelumnya yang mana hanya imam yang dapat masuk ke bait Allah dan mempersembahkan korban. Yang dipersembahkan bukan lagi korban binatang, tetapi korban rohani yaitu kehidupan kita yang berkenan kepada Allah (Rm. 12:1), dukungan materi untuk perluasan Injil (Flp. 4:18), nyanyian pujian (Ibr. 13:15), dan bantuan kepada sesama yang membutuhkan (Ibr. 13:16).
Penting bagi orang percaya untuk terlibat dalam pembangunan rumah rohani, yaitu gereja bukan sebagai gedung tetapi sebagai kumpulan umat percaya. Kita adalah batu-batu hidup yang dipakai T uhan untuk membangun gereja-Nya. Keindahan bait Allah yang baru ini bukanlah terletak pada emas atau batu yang mahal seperti pada bait Allah yang lama, tetapi pada keindahan iman dan kesucian hidup orang Kristen yang mencerminkan kemuliaan Allah. Dalam hal ini, setiap orang percaya seharusnya terlibat membangun bait Allah rohani.
Patut disayangkan jika banyak orang Kristen berdiam diri. Menjadi orang Kristen bagi mereka hanya sekadar percaya T uhan Yesus dan mendapat jaminan keselamatan pribadi.
Padahal, Tuhan menghendaki setiap orang Kristen mengambil bagian dalam membangun gereja Tuhan dengan hidup berkenan kepada-Nya dan melayani-Nya.
Saudaraku, jadilah batu-batu hidup yang menghidupi hidup orang-orang di sekitar Anda, khususnya kepada saudara-saudara seiman. Hidupkan gereja Anda dengan lebih lagi melalui keterlibatan Anda dalam pelayanan kasih kepada Kristus dan sesama.
Refleksi Diri:
• Apakah Anda setuju membangun bait Allah rohani lebih penting daripada bait Allah fisik? Mengapa?
• Bagaimana cara Anda terlibat dalam membangun gereja-Nya?