Bebal Atau Arif?
Efesus 5:15-21
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
- Efesus 5:15-16
Pandemi Covid-19 membuat banyak orang kebingungan dalam menggunakan waktu. Karena pemerintah menerapkan pembatasan kegiatan sosial maka orang-orang terkurung di dalam rumah. Banyak orang kebingungan, bagaimana menggunakan waktunya dalam keadaan demikian? Akhirnya ada yang membuang-buang waktu untuk kegiatan yang sia-sia, tidak bermakna, dan bermanfaat.
Waktu adalah anugerah Tuhan yang berharga. Tuhan mengharapkan kita menggunakannya dengan baik. Dalam Efesus 5:15-16, Rasul Paulus membagi orang atas dua golongan: orang arif dan orang bebal. Seseorang digolongkan arif atau bebal dinilai dari caranya menggunakan waktu.
Orang arif menggunakan waktu dengan bijaksana. “Pergunakanlah waktu yang ada” maksudnya adalah “gunakanlah sebaik-baiknya setiap kesempatan yang ada padamu.” (BIS). Jadi bukan asal waktu lewat begitu saja tetapi dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik dengan efektif dan efisien. Detik, menit, jam, hari adalah kesempatan yang tidak akan kembali.
Sebaliknya, orang bebal menggunakan waktu dengan serampangan. Waktu digunakannya untuk kegiatan yang tidak bermanfaat bahkan mungkin kegiatan yang membawa mereka jatuh ke dalam dosa. Dalam Efesus 5, Rasul Paulus menyinggung soal mabuk-mabukan, salah satu kebiasaan buruk yang sangat umum pada masa itu. Orang bebal tidak menghargai waktu sebagai pemberian Allah. Dengan demikian, mereka tidak menghargai Allah itu sendiri. Jadi, tidak menghargai waktu berarti tidak menghargai Allah.
Gunakanlah waktu Anda untuk hal-hal positif. Seorang ibu bercerita bagaimana pada masa awal pandemi ia sering menghabiskan waktu menonton drakor (drama Korea). Akan tetapi kemudian ia menyadari bahwa ada yang lebih baik untuk dilakukan, yaitu membaca Alkitab. Yang lain memanfaatkan waktu dengan ikut persekutuan atau pembinaan rohani secara streaming/online. Ada lagi yang jadi rajin berolahraga atau memulai berkebun di halaman rumahnya selama pandemi ini.
Yesus sendiri memanfaatkan waktu pelayanan-Nya yang hanya 3,5 tahun secara efektif dan efisien sehingga dampaknya begitu luas. Karena itu, segala hal yang baik dapat Anda lakukan untuk mempertanggungjawabkan waktu pemberian Tuhan. Jadilah orang arif, jangan jadi orang bebal.
Refleksi diri:
- Bagaimana Anda selama ini menghabiskan waktu? Apakah seperti orang bijak atau bebal?
- Apa komitmen Anda ke depan dalam memanfaatkan waktu pemberian Tuhan dengan sebaik-baiknya?