Belajar Berkata Cukup
Matius 6:7-13
Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.
- Matius 6:11
Secukupnya... Apa sih arti cukup? Cukup itu bukan soal jumlah, tetapi soal hati. Ada orang yang hartanya bejibun tapi terus saja merasa kurang. Namun, ada juga orang yang hartanya tidak seberapa, tetapi hatinya tahu bersyukur sehingga ia puas dengan apa dimiliki.
Jadi cukup bukan soal kuantitas, punya deposito berapa, rumah di mana saja, mobilnya berapa banyak, dan lain sebagainya. Cukup berkaitan dengan sikap hati. Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Tuhan Yesus melalui bagian dari Doa Bapa Kami mengajarkan kita berdoa demikian, secukupnya. Artinya tahu diri, tahu batas, jangan serakah, jangan gelojoh atau rakus.
Sebuah kejadian di tahun 1771 menimpa raja Swedia, Adolph Frederick. Ia meninggal karena kekenyangan. Adolph Frederick kemudian mendapat julukan The King who ate himself to death atau raja yang “mati kekenyangan”. Entah berapa banyak yang ia makan dan berapa kali tambahnya. Di belahan dunia lain orang mati kelaparan, ini malah ada raja mati kekenyangan.
Mengerikan lho.. akibatnya kalau kita tidak belajar berkata cukup. Hidup dikuasai dan diperbudak oleh rasa yang tak pernah cukup. Bukan Tuhan tidak memberkati, tetapi manusianya yang tidak belajar berkata cukup. Yuk, kita belajar tahu
diri, kenal diri, dan mulai berkata cukup. Cukup gemuk kita. Cukup ngemilnya. Cukup rebahannya. Cukup khawatirnya dan cukup-cukup lainnya.
Jika kita diberi kelimpahan lebih dari cukup, hendaklah jangan menyimpannya untuk diri sendiri. Syukurilah berkat yang Tuhan berikan dan pergunakan berkat tersebut untuk menjadi berkat bagi orang lain. Saat kita bisa melihat orang lain yang belum tercukupi hidupnya dicukupkan melalui berkat yang kita salurkan, kita jadi belajar dan merasakan bagaimana rasanya berkekurangan. Dari pengalaman itu kita bisa belajar arti rasa cukup.
Mari ambil waktu untuk mengoreksi diri, dalam hal apa kita harus belajar berkata cukup? Kalau saya mah harus belajar berkata, cukup beli sukulen, pot, dan tanaman hiasnya hihihi...
Refleksi Diri:
- Apakah Anda sudah merasa cukup dengan apa yang sudah Tuhan berikan? Jika belum, bagaimana Anda akan belajar cukup?
- Apa yang bisa Anda lakukan untuk membagikan kelimpahan yang Tuhan sudah berikan sehingga Anda lebih memahami arti kata cukup?