Belajar Cukup, Enough, Ceukap
1 Timotius 6:6-10
Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
- 1 Timotius 6:8
Kenapa hidupmu dan hidupku jadi susah? Kita merasa tidak punya ini dan tidak punya itu. Seandainya aku punya ini dan punya itu. Padahal sudah punya banyak lho di rumah. Bahkan dalam kelebihan kita merasa kurang.
Penyakit utama manusia: tidak pernah puas. Keinginan tak terbatas. Hati-hati, segera belajar berkata: Cukup! Punya satu, mau dua. Sudah punya warna hijau, eh lihat yang biru, lucu ya... mau juga. Rambut keriting, kepingin dibonding. Yang rambutnya lurus, malah minta dikeriting. Yang hitam, mau putih. Yang putih, mau coklat. Gemuk, mau kurus. Kurus, mau gemuk. Hujan minta panas. Panas minta hujan. Gitu aja muter terus nggak ada puasnya. Kapan beresnya? Kapan cukupnya? Manusia memang membingungkan. Lalu kita bilang, “Hidup ini susah, hidup ini berat. Aku tak kuat!” Yuk, baca firman-Nya hari ini, “Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.” Alkitab sudah bilang jelas, yang buat berat itu kita sendiri. Hidup ini sederhana asal ada makanan dan pakaian cukup. Tapi kita buat ribet, makannya apa, terbuat dari apa dan makannya dimana? Lalu pakaiannya jahit dimana? Merk apa Bahannya apa?
Hidup jadi ribet, ruwet, dan mumet. Karena kita sendiri yang buat njelimet. Ada nasi maunya mie. Dikasih supermie, minta ifumie. Dasar anak mamie! Ribet amat hidupmu. Hidup jadi ribet bersamamu. Karena kamu tak bisa berkata cukup pada keinginanmu.
Mending hidup bersama Tuhanku. Dan aku tahu apa yang kumau, asal ada makanan dan pakaian cukup.
Hidup itu soal pilihan dan keputusan. Saya memberikan dua pilihan hidup, silahkan dipilih ya. Rahasia hidup ruwet: ikuti apa maumu dan ikuti segala keinginanmu atau rahasia hidup tak ruwet: belajar berkata CUKUP.
Kalo ada orang tawarin makanan ingat! Katakan CUKUP (cukup gemuk). Kalo ada orang tawarkan jajanan, katakan CUKUP. Yang hobi gosip, belanja dan kerja gila-gilaan, bilang kepada diri sendiri, CEUKAP, ENOUGH, CUKUP. Yang hobi tidur-tiduran, baring-baringan, malas-malasan, ayo CUKUP rebahannya. Sekarang waktunya menata hidup dengan benar dengan mulai berkata: CUKUP.
Refleksi diri:
- Adakah hal-hal yang selama ini Anda selalu merasa tidak puas sehingga justru membuat hidup Anda menjadi ruwet dan ribet?
- Apa komitmen Anda dalam hal belajar berkata cukup?