Belajar Dari Kesalahan
Yosua 9:1-27
Berkatalah pemimpin-pemimpin itu kepada seluruh umat: “Kami telah bersumpah kepada mereka demi TUHAN, Allah Israel; oleh sebab itu kita tidak akan dapat mengusik mereka.
- Yosua 9:19
Yosua dan pemimpin-pemimpin Israel adalah sama seperti umat Israel. Mereka sama-sama manusia yang tak luput dari kesalahan. Para pemimpin Israel tahu bahwa bangsa Israel tidak boleh berdamai dengan orang Kanaan, tetapi sayang saat berhadapan dengan orang Gibeon mereka tidak bertanya terlebih dahulu kepada Tuhan. Mereka melakukan kesalahan dengan tidak melibatkan Tuhan dan menggunakan pemikiran sendiri dalam mengambil keputusan.
Orang Gibeon gentar terhadap bangsa Israel sebab Mesir, Yerikho, dan Ai pun tak berdaya menghadapi bangsa pilihan Allah ini. Dengan cerdik mereka menyamar dan mengarang cerita bahwa mereka adalah orang yang tinggal di negeri yang jauh. Orang Gibeon mengajak bangsa Israel mengadakan persahabatan demi keselamatan mereka. Mereka berhasil memperdaya pemimpin-pemimpin Israel. Yosua dan para pemimpin teperdaya sehingga mengadakan persahabatan dan mengikat perjanjian dengan mereka sehingga membiarkan mereka hidup.
Tiga hari kemudian, penyamaran orang Gideon terbongkar. Sebagai akibatnya segenap umat bersungut-sungut kepada para pemimpin. Mereka meminta agar orang Gibeon dibunuh karena telah memperdayai mereka. Menanggapi respons umat Israel, para pemimpin bisa saja terbawa arus. Desakan umat dapat memengaruhi mereka sehingga karena tertekan lantas menyetujui keinginan umat. Namun dalam hal ini, mereka tidak kembali melakukan kesalahan. Mereka melakukan hal yang benar dengan mengatakan kepada umat seperti yang disampaikan pada ayat emas di atas. Orang Israel tidak boleh melanggar sumpah kepada Tuhan sebab tentu menimbulkan konsekuensi tertentu. Yosua dan para pemimpin telah mengambil sikap yang tepat dengan membiarkan orang Gibeon tinggal di tengah bangsa Israel. Akibat perbuatan liciknya, orang Gibeon justru dikutuk tak putus-putus menjadi hamba sebagai tukang belah kayu dan tukang timba air untuk rumah Allah.
Tak ada seorang pun manusia yang sempurna di dunia ini. Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, termasuk Anda. Dari kisah para pemimpin Israel, kita digiring untuk selalu melibatkan Tuhan di dalam mengambil keputusan. Jika kita pernah melakukan kesalahan, belajarlah dari kesalahan tersebut. Jangan mengulanginya sekali lagi. Ingatlah selalu untuk mengandalkan Tuhan Yesus dalam setiap keputusan yang ingin Anda ambil.
Refleksi diri:
- Apa kesalahan terbesar yang pernah Anda lakukan? Apa konsekuansi yang Anda terima akibat kesalahan tersebut?
- Bagaiamana cara Anda belajar memperbaiki kesalahan yang pernah Anda lakukan?