Berbahagia Menghadapi Ujian Iman
Yakobus 1:12-15
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
- Yakobus 1:12
Mungkin kita pernah mendengar kata “abal-abal”. Abal-abal artinya barang yang bermutu rendah atau tidak baik. Suatu barang dianggap abal-abal karena melewati uji pemakaian. Misalnya, sebuah barang bermerk terkenal dan mahal, harus melewati ujian apakah benar barang tersebut memiliki kualitias sesuai merk dan harganya. Namun, jika barang tersebut setelah diuji tidak menunjukkan kualitas yang bagus sesuai merk dan harganya maka barang tersebut bisa dianggap abal-abal.
Sebagai orang yang percaya kepada Kristus, iman kita juga perlu diuji, apakah murni sungguh-sungguh atau hanya abal-abal. Iman yang sungguh- sungguh biasanya teruji oleh penderitaan dan kesusahan. Jika iman kita murni di dalam Kristus maka pasti akan bertahan dan kuat menghadapi berbagai macam pencobaan dalam hidup.
Berbeda dengan orang yang tidak memiliki iman yang sungguh-sungguh, ia akan mudah marah dan protes terhadap Tuhan. Bahkan ia bisa menganggap Tuhan kejam dan tega sekali memberikan pencobaan dalam hidupnya. Sebenarnya, Yakobus menyatakan bahwa kalau seseorang menghadapi pencobaan, biasanya pencobaan itu datangnya dari diri sendiri. Yakobus menyatakan bahwa jika seseorang dicobai maka sebenarnya orang tersebut dicobai oleh keinginannya sendiri karena ia diseret dan dipikat olehnya (ay. 14).
Marilah kita belajar untuk “berbahagia” ketika dicobai. Pencobaan yang Tuhan izinkan hadir dalam hidup adalah untuk menaikkan level iman ke tahap selanjutnya. Iman yang murni akan bertahan menghadapi badai sedahsyat apa pun. Iman janganlah bergantung pada hal-hal yang fana, seperti harta, kesehatan atau kesuksesan yang sementara sifatnya. Janganlah selagi kita sukses, kaya, dan sehat, kita beriman kepada Tuhan. Namun, tatkala menderita dan mengalami pergumulan hidup, iman kita lenyap.
Jika saat ini Anda dihadapkan pada kesulitan dan tantangan hidup, jangan goyah. Justru Anda harus hadapi dengan berbahagia dan sukacita karena janji mahkota yang mulia sudah disediakan bagi Anda. Iman Anda tidaklah sia-sia di dalam Tuhan karena Dia sendiri telah menyiapkan upah yang besar di sorga yang mulia. Percayalah kepada Yesus yang tidak akan pernah meninggalkan dan membiarkan Anda karena Dia berjanji akan menyertai Anda selama-lamanya.
Refleksi Diri:
- Apa ujian iman yang pernah/saat ini sedang Anda hadapi? Apakah ujian itu menghasilkan sesuatu yang berharga buat Anda?
- Apa yang Anda lakukan supaya tetap bertahan dan tidak goyah saat menghadapi ujian iman?