Berdoalah Dengan Tekun
Efesus 6:18-20
Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
- Efesus 6:18b
Berdoa berkali-kali ditekankan oleh Rasul Paulus pada bagian perikop yang kita baca. Paulus sebenarnya memiliki pengetahuan yang luar biasa, mungkin setara dengan gelar Ph.D atau bahkan lebih. Ia bisa menjawab keberatan-keberatan orang yang mempertanyakan iman Kristen dengan meyakinkan. Paulus memahami bahwa berita Injil disampaikan bukan berdasarkan kefasihan lidah seseorang. Sumber utama pemberitaan Injil adalah berdoa.
Seiring bertambahnya pengalaman seseorang maka ia akan menjadi terbiasa melakukan suatu hal. Seorang marketing yang sudah berpengalaman puluhan tahun biasanya memiliki sedikit rasa takut bahkan nihil ketika menghadapi klien. Berbeda dengan memberitakan Injil, dimana Paulus meminta untuk didoakan supaya “dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil” (ay. 19b). Maksud Paulus bukanlah takut untuk ditolak atau menderita karena memberitakan Injil. Paulus bukan saja sering ditolak, ia pernah mengalami dipenjara sampai dianiaya, pernah menghadapi orang biasa sampai pembesar negeri. Paulus pasti paham bahwa pemberitaan Injil tidaklah selalu diterima oleh orang yang mendengarnya. Namun, perhatikan permintaan Paulus di ayat 20b, yaitu agar jemaat “Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara.”
Kegentaran Paulus adalah karena ia menyadari dirinya hanyalah manusia biasa, tidak ada artinya kata-kata sehebat apa pun, tanpa kuasa Tuhan. Ia mengatakan kepada jemaat di Korintus bahwa kita pasti seringkali merasa gentar untuk menyaksikan Injil, tetapi ada kekuatan Roh Kudus yang akan memampukan kita (1Kor. 2:1-4). Kita juga perlu mengingat orang-orang di ladang-ladang misi yang sulit. Mereka juga pasti sering gentar, penuh tekanan, merasa terancam. Kita harus mendoakan mereka.
Saudara-saudaraku, berdoalah untuk para hamba Tuhan, yang ada di gereja, di ladang misi, di mana pun mereka ditempatkan. Berdoalah untuk para pengurus gereja, aktivis gereja, aktivis misi, orang-orang di lembaga misi. Mereka bukan orang-orang yang berada di dalam situasi aman. Mereka adalah target iblis untuk dijatuhkan. Jika orang-orang percaya bertumbangan di dalam dosa maka tidak akan menjadi kesaksian bagi orang belum percaya. Doa adalah kekuatan utama pemberitaan Injil di dunia yang merupakan medan peperangan rohani. Tetaplah berdoa bagi mereka.
Refleksi Diri:
- Mengapa berdoa bukanlah hal yang bisa dianggap enteng dalam hal pemberitaan Injil?
- Siapa yang mau Anda dukung melalui doa di dalam pelayanan mereka memberitakan Injil?