Berkat Anak Cucu (2)
Mazmur 37:1-40
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
- Matius 16:26
Saat ini kasus-kasus korupsi yang diungkap Komisi Pemberantasan Korupsi semakin marak terjadi di Indonesia. Manusia menghalalkan segala cara demi mencapai kesuksesan, menjadi orang kaya dan makmur, tetapi mengabaikan norma-norma kebenaran. Sesungguhnya, tujuan yang baik untuk sukses tidak boleh mengorbankan nilai-nilai kebenaran. Berdasar Mazmur 37, apa yang harus kita lakukan untuk menerima berkat Tuhan?
Kita harus pastikan bahwa hidup kita berkenan di hati Tuhan karena “TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;” (ay. 23). Kita sebagai manusia berdosa tidak mungkin dapat memperkenankan hati Tuhan. Sebab itu, kita membutuhkan anugerah Allah untuk membenarkan kita melalui karya penebusan Yesus Kristus. Hal serupa disampaikan John Calvin, “Kesalehan baru bisa dimulai ketika di dalam iman, kita dipersatukan dengan Kristus (union with Christ)”. Setelah dibenarkan dalam Kristus, barulah kita dapat menjalani hidup yang berkenan kepada Tuhan, misalnya berlaku adil, tidak bertindak kasar dan jahat, baik dalam pikiran, perkataan, maupun perbuatan kita. Bermurah hati dan suka memberi (ay. 21). Meninggalkan dosa, kejahatan, bertekun dalam kesalehan dan hidup memuliakan Tuhan (ay. 27, 30).
Berbeda dengan orang-orang fasik yang hidup di dalam dosa dan kejahatan. Kehidupan mereka sepintas kelihatannya diberkati: kaya, makmur, sehat, dan lancar. Namun, akhirnya mereka akan dijatuhkan dan kehilangan segala yang telah diraih di dunia. Orang-orang fasik dan anak cucu mereka dikutuk Tuhan dan dibinasakan (ay. 20, 22, 28, 38). Sedangkan orang- orang benar akan mengalami kasih karunia, pertolongan, dan berkat Tuhan di bumi dan di surga. Hal ini mengingatkan kita akan perkataan Tuhan Yesus dalam Matius 16:26, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?”
Karena itu, janganlah kita marah dan iri hati ketika melihat keberhasilan yang semu dari orang-orang fasik. Tuhan ingin kita bekerja dan memperoleh harta kekayaan dengan cara- cara yang benar. Ini akan bertahan lama bahkan sampai ke anak dan cucu kita. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah apa yang baik, yang benar, dan yang berkenan kepada Tuhan. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda yakin janji berkat-berkat Tuhan dalam Mazmur 37 bukan hanya untuk Daud, melainkan juga berlaku bagi Anda?
- Apa yang Anda lakukan agar janji berkat-berkat Tuhan menjadi nyata di dalam hidup Anda dan anak cucu Anda?