Berseru Dan Andalkan Yesus
Mazmur 118:5-9
TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia
terhadap aku? TUHAN di pihakku, menolong aku; aku akan memandang rendah
mereka yang membenci aku.
- Mazmur 118:6-7
Ketika menghadapi kesulitan umumnya kita akan mencari bantuan dengan mengandalkan orang yang terdekat dengan kita, entah orangtua, kakak-adik, keluarga atau sahabat-sahabat kita. Kita berharap mereka dapat menolong mengatasi kesulitan kita.
Namun, kenyataannya tidak semudah yang kita bayangkan. Mereka juga ternyata memiliki kepentingan dan kesusahan sendiri yang membuat mereka tidak bisa membantu kita. Nah, pada saat terhimpit oleh situasi yang menekan, kepada siapakah kita meminta pertolongan dan menaruh harapan?
Di dalam Mazmur 118 yang kita baca hari ini, pemazmur mengajak kita untuk mengandalkan Tuhan, Sang Pencipta langit dan bumi, serta yang berkuasa atas segalanya. Ada dua sikap pemazmur dari perikop ini yang dapat kita ambil pelajaran daripadanya: pertama, berseru tatkala mengalami kesusahan. Pengalaman pemazmur yang pernah mendapat pertolongan Tuhan di saat kritis dan krisis, menjadi nasihat bagi kita jika meng- alami kesulitan serta situasi terjepit lalu tidak seorang pun bisa menolong. Berserulah kepada Tuhan seperti pemazmur yang berseru, “TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” Tatkala ancaman musuh ada di mana-mana, pemazmur tidak ragu menyerukan keyakinannya bahwa bersama Tuhan ada perlindungan dan pemeliharaan yang ajaib.
Kedua, andalkan Tuhan di dalam segala perkara. Pemazmur berkata bahwa lebih baik mengandalkan Tuhan dibandingkan dengan manusia dan bangsawan (ay. 8-9). Tuhan adalah Allah yang sanggup melakukan segala perkara dan Dia juga Allah yang setia memegang janji-janji-Nya, yang jika dibandingkan dengan manusia pastilah sangat berbeda sekali. Manusia, siapa pun ia, sangat terbatas kuasa dan kemampuannya. Walaupun ia seorang bangsawan atau penguasa atau pejabat sekalipun, tetap tidak bisa memberi jaminan jalan keluar ketika seseorang mengalami kesulitan.
Saudara-saudaraku yang terkasih, jangan andalkan manusia karena satu saat kita pasti akan kecewa olehnya. Tetaplah berseru dan andalkan Tuhan Yesus karena bersamanya kita akan mengalami ketenangan dan pertolongan. Yesus tidak pernah mengecewakan, Dia selalu siap mengulurkan tangan-Nya untuk membantu kita dalam menghadapi kesulitan.
Refleksi diri:
- Siapa pribadi yang selama ini Anda paling andalkan saat menghadapi kesulitan?
- Apa seruan keyakinan akan Yesus yang Anda katakan saat meminta bantuan kepada-Nya?