Bersikap benar saat di gereja
Mazmur 100:1-5
Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
- Mazmur 100:4
Mazmur 100 ini mengajarkan bagaimana seharusnya kita bersikap saat memasuki gereja Tuhan. Melalui ayat-ayat di perikop ini, kita bisa menyimpulkan tiga hal berikut mengenai sikap yang benar:
Pertama, beribadahlah dengan sukacita di hadapan-Nya. Kita bersukacita karena bertemu dengan Pencipta dan Penebus kita. Kita bersukacita karena bertemu dengan Tuhan yang mengasihi kita. Coba bayangkan ketika kita sudah seminggu tidak bertemu dengan orang yang paling kita cintai, apakah hati tidak akan bersukacita ketika bertemu dengannya? Jadi, datang ke gereja dengan muka yang muram, itu tidaklah baik (ay. 2).
Kedua, naikkanlah ucapan syukur. Jika kita hadir di gereja, apakah ada syukur kita naikkan kepada Tuhan karena seminggu yang telah kita lewati, banyak sekali pertolongan dan bimbingan Tuhan menyertai kita (ay. 4).
Ketiga, naikkanlah pujian bagi Tuhan (ay. 4). Saya heran mengapa banyak orang datang ke gereja tidak ingin bernyanyi. Mulutnya erat terkatup. Sambil berpangku tangan mengikuti susunan liturgi ibadah gereja. Kalau ia hanya diam membisu, percuma saja kehadirannya di gereja karena itu tidak dikenan Tuhan. Bukalah mulut, angkatlah suara untuk memuji nama Tuhan. Walau itu lagu baru yang belum kita kenal, kita pasti bisa bernyanyi kalau mau mencoba menyanyikannya.
Sukacita, bersyukur, dan menyanyikan lagu pujian, ketiga hal itu harus ada dalam kehadiran kita di gereja Tuhan. Memang terkadang sound system yang terlalu keras atau MC yang suaranya terlalu mendominasi sehingga suara jemaat bernyanyi tidak kedengaran, bisa jadi penghalang untuk menikmati ibadah. Namun, tetap nikmati ibadah kita. Pemimpin ibadah yang baik akan membuat jemaat Tuhan ikut bernyanyi dan suara mereka tetap terdengar jelas.
Mengapa kita melakukan ketiga sikap baik itu saat memasuki rumah Tuhan? Penyebabnya ada dua hal. Pertama, sebab Tuhan itu baik, kebaikan-Nya terus dinyatakan kepada kita. Dan kedua, Tuhan itu setia. Dalam banyak kesempatan kita tidak berlaku setia, tetapi Tuhan tetap menyatakan kesetiaan-Nya kepada kita.
Karena itu, marilah kita bersukacita, bersyukur, dan memuji nama-Nya.
Salam ibadah yang benar.
Refleksi Diri:
- Dari ketiga sikap yang benar saat hadir di rumah Tuhan, sikap mana yang masih perlu Anda perbaiki?
- Apakah alasan Anda bersikap yang benar saat hadir di rumah Tuhan?