Bertahan untuk melangkah
Ibrani 10:32-38
Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya.
- Ibrani 10:38
Setiap orang pasti merindukan hari esok yang lebih cerah. Di dalam perjalanan hidup, mereka pasti menginginkan keadaan yang setiap hari semakin baik, bukan sebaliknya keadaan yang semakin merosot atau mundur. Namun seiring berjalannya waktu, yang terjadi bisa jadi sebaliknya. Langkah hidup justru semakin hari semakin berat. Bagi mereka yang tidak memiliki iman yang kuat, keadaan ini bisa memengaruhi hati dan pikiran mereka sehingga tidak sedikit yang menjadi tawar hati.
Ayat emas ini mengingatkan kita untuk (1) Tetap hidup beriman kepada Kristus apapun situasi yang menghadang. (2) Jangan menyerah. (3) Tidak boleh mundur dalam menghadapi tantangan hidup. Sebab kalau kita menyerah dan mundur dari keyakinan iman kita, maka Allah tidak berkenan lagi sehingga kita tidak mendapatkan apa yang dijanjikan, yaitu mahkota kemuliaan. Kita juga tidak bisa masuk ke dalam kehidupan kekal bersama Yesus di sorga, melainkan kebinasaan.
Oleh karena itu, bertahanlah, jangan mudah menyerah dan terbesit untuk mundur ya! Lelah pasti, nyaris putus asa, ada rasa berat, pedih, airmata dan tidak ada lagi semangat yang mewarnai hari-hari dalam perjalanan untuk bertahan. Tetap ingat! Bertahanlah karena ada upah, ada mahkota yang Tuhan janjikan untuk Anda semua yang mau bertahan dan tidak menyerah.
Saya menulis ini karena pernah juga mengalaminya. Bertahan untuk setia, tidak menyerah dan mundur, meski menghadapi keadaan yang berat. Itu tidaklah mudah. Bahkan terkadang amat tidak mudah, butuh kesabaran, melawan arus, dan rasa sakit, serta kita harus berjalan terus meski selangkah demi selangkah. Sampai akhirnya kita sanggup “berdamai dengan keadaan” itu, bertahan karena ada Tuhan Yesus yang menguatkan, sambil terus mengingat akan janji-janji-Nya yang menguatkan.
Saran lain yang bisa kita lakukan adalah mulailah melangkah dan tetaplah melangkah, walaupun itu lambat tidak mengapa. Tapi tetaplah melangkah. Lakukanlah sesuatu. Hadapilah hari walaupun mungkin berat dan tidak tahu harus bagaimana. Jika Anda terjatuh, tetaplah bangun, melangkah lagi selama nafas masih ada. Buatlah sesuatu yang bisa menolong untuk bertahan.
Refleksi Diri:
- Situasi apa yang pernah membuat Anda hampir menyerah dan melemahkan iman Anda?
- Bagaimana Anda bisa bertahan menghadapi situasi tersebut?