Bukan anak-anak gampang

Ibrani 12:1-8

Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
- Ibrani 12:8

Penginjil ternama, A.W. Tozer berkata, God never uses anyone greatly until He tests them deeply, yang artinya Allah tidak pernah memakai siapa pun secara luar biasa sebelum mereka mengalami ujian yang berat.

Perkataan Tozer ini senada dengan apa yang dituliskan oleh penulis Kitab Ibrani.

Pertama, setiap anak Tuhan akan mengalami didikan Tuhan. Didikan itu tampil dalam bentuk “hajaran” dan “sesah.” (ay. 6). Tidak ada seorang pun anak Allah bebas disiplin dari Allah (“ganjaran, yang harus diderita setiap orang”, ay. 8).

Kedua, setiap hajaran menyatakan kita anak yang sah. Justru anak yang tidak dihajar bukanlah anak yang sah (anak-anak gampang). Senakal-nakalnya anak tetangga, saya tidak mungkin menghajarnya. Ia bukan anak saya. Namun, saya tidak akan membiarkan anak saya nakal tanpa mendisiplinnya. Jadi kalau kita meminta hidup bebas dari ganjaran Allah, kita justru menyangkal status kita sebagai anak Allah.

Ketiga, hajaran menyatakan kita dikasihi Allah. Karena Allah mengasihi kita, maka Ia menghajar kita untuk membentuk dan mengubah hidup kita agar menjadi serupa dengan-Nya. Jika Tuhan membiarkan kita sebebas-bebasnya, maka kita tidak akan pernah menjadi pribadi yang lebih baik.

Bagaimana kita menyikapi hajaran Allah? Tidak ada hajaran atau disiplin dari orangtua, guru atau siapa pun yang berotoritas yang menyenangkan kita. Ada beberapa nasihat: Pertama, bertekun menjalaninya sebagaimana diteladankan Tuhan Yesus (Ibr. 12:3). Jadikan Dia sebagai teladan kita. Dia, Anak Allah yang mulia, tetapi rela dan tekun menjalani semua penderitaan. Mari kita ikuti jejak-Nya. Kedua, jangan anggap enteng setiap hajaran Tuhan. Artinya, maknailah setiap penderitaan. Jangan anggap angin lalu. Kalau Anda sakit, carilah makna di balik sakit Anda. Setiap makna akan menumbuhkembangkan iman dan membentuk karakter Anda. Ketiga, jangan putus asa. Seberat-beratnya hajaran yang Anda harus tanggung, jangan menyerah. Anda tahu alasan mengapa menderita karena itu jangan cari alasan untuk “walk-out”.

Anda bukan anak-anak gampangan, khan? Anak Tuhan siap dihajar Allah.

Refleksi Diri:

• Lain kali Anda dihajar Tuhan, siapkah Anda menerimanya sebagai ujian yang membentuk pribadi Anda?
• Dari ketiga cara menyikapi hajaran Allah, mana yang Anda rasa masih perlu dikembangkan di dalam diri Anda?