Bukan hanya ingin menjadi baik
Matius 19:16-22
Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
- Yakobus 1:23
Perikop kita bercerita tentang orang muda kaya yang mencari hidup kekal. Ideal sekali. Masih muda, kaya, dan punya kerinduan rohani yang sangat dalam. Berbeda dengan sebagian orang muda yang pikirannya menghabiskan masa muda dengan bersenang-senang, pemuda ini justru mencari hidup yang kekal.
Sangat membanggakan!
Namun, kerinduannya tidak kesampaian ketika Tuhan Yesus menyuruhnya menjual segala hartanya dan mengikuti-Nya. Orang muda itu merasa layak masuk kerajaan Allah karena sudah menunaikan semua perintah Tuhan yang terangkum dalam hukum Taurat. Ketika Tuhan Yesus mengujinya dengan ujian paling berat, ia tak sanggup. Penolakannya menyatakan bahwa ia sebenarnya belum menunaikan semua perintah Tuhan seperti pengakuannya.
Ada tiga kelompok orang dalam hal menjadi pribadi yang baik.
Pertama, mereka yang ingin menjadi baik tetapi tidak pernah berusaha ke sana. Ia hanya berhenti pada pikiran tentang menjadi baik tetapi tidak ada langkah konkret.
Kedua, orang yang ingin menjadi baik tetapi tidak mau membayar harga. Ia takut kehilangan baik harta atau kedudukannya. Ia tidak mau berkorban.
Ketiga, orang yang ingin menjadi baik dan bertindak konkret untuk menjadi baik dengan segala konsekuensinya. Ia rela membayar harga.
Tipe yang ketiga inilah yang dimaksud Tuhan Yesus: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” (Luk. 9:23). Pertama, ia punya kemauan yang kuat. Saat ia memutuskan ikut Yesus, ia berkomitmen seumur hidup. Kedua, ia rela menyangkal diri. Ia tidak mengikuti keinginannya sendiri meskipun tampaknya menyenangkan, tetapi memilih mengikuti keinginan Tuhan yang mungkin tidak menyenangkan secara kedagingan. Ketiga, ia mau memikul salib. Ia mau membayar harga demi tujuan baik. Ia siap dan rela menderita.
Menjadi murid Tuhan yang baik tidak hanya cukup dengan menaati dan melakukan apa yang diperintahkan-Nya, tapi yang terlebih adalah menjadikan Yesus sebagai yang utama di dalam hidup Anda. Segala sesuatu yang dipikirkan, diputuskan, dan dilakukan semuanya haruslah didasarkan pada kepentingan dan kehendak Yesus.
Refleksi Diri:
- Dari ketiga tipe orang yang baik, Anda termasuk tipe yang mana?
- Apakah Anda siap menjadi murid Yesus yang menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut-Nya dengan sepenuh hati?