Buta dan tuli rohani
Yesaya 42:18-25
Dengarkanlah, hai orang-orang tuli pandanglah dan lihatlah, hai orang-orang buta!
- Yesaya 42:18
Jika kita perhatikan, ada yang aneh dari ayat ini. Bagaimana mungkin seorang tuli disuruh mendengar dan seorang buta disuruh memandang. Ya, mana bisa? Apa sebetulnya maknanya? Ayat ini merupakan teguran bagi orang-orang yang punya mata tapi tidak memperhatikan, punya telinga tapi tidak mendengarkan. Jadi bukan buta dan tuli secara jasmani, melainkan buta dan tuli secara rohani.
Perikop ini bercerita tentang bangsa Israel yang merupakan umat Allah. Mereka punya mata dan telinga yang sehat tapi tidak menggunakan indera-indera itu dengan benar. Bangsa Israel sudah melihat semua perbuatan ajaib Tuhan tapi tidak juga percaya akan kekuasaan Tuhan. Mereka mendengar firman Tuhan tapi tidak melakukan firman Tuhan di dalam kehidupan mereka.
Jadi apa fungsinya mata dan telinga mereka donk yah? Cuma sebagai pajangan? Sebagai pemanis wajah saja? Pelengkap indera manusia? Sama seperti display makanan yang dipajang di etalase restoran. Dibuat begitu mengiurkan, menarik mata, dan memancing liur orang, tapi tidak bisa dimakan karena itu cuma pajangan saja. Punya mata, punya telinga, tapi yah cuma sebagai hiasan belaka.
Tuhan menciptakan mata, hidung, telinga bukan cuma untuk pajangan atau hiasan belaka. Semua indera tersebut diciptakan dengan tujuan tertentu dan ada fungsinya. Sayang, manusia sering kali tidak menggunakannya dengan baik dan benar! Sampai-sampai muncul istilah “masuk telinga kiri, keluar telinga kanan”, itu telinga sepertinya sudah kayak terowongan yah.. Apa yang didengar, sama sekali tidak ada yang nyantol di pikiran, apalagi di hati.
Hai manusia, gunakan telinga dan mata sesuai dengan fungsinya. Ketika Anda melihat teman yang menderita bagaimana respons Anda? Ketika Anda mendengar teguran firman Tuhan tentang dosa, apa tindakan Anda? Belajarlah lebih peka terhadap mereka yang kesusahan dan butuh bantuan. Terbukalah terhadap peringatan yang disampaikan Tuhan melalui firman atau saudara seiman. Mungkin Tuhan Yesus sedang berbicara kepada Anda saat ini, tetap terbukalah mendengar suara-Nya. Izinkanlah Dia menyelidiki hati Anda.
Refleksi Diri:
- Sudahkah Anda melihat dengan mata dan mendengar dengan telinga rohani yang tertuju kepada Tuhan Yesus?
- Bagaimana cara Anda belajar menjadi lebih peka, saat mata melihat kebutuhan atau telinga mendengar teguran dari Tuhan?