Cash Back: Upah di Sorga
Matius 6:1-4
Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di Sorga.
-Matius 6:1
Mari kita perhatikan ayat di atas, Yesus sedang bicara soal apa sih? Soal kewajiban agama. Kewajiban apa? Memberi sedekah, khususnya yang kita bahas melalui persembahan di gereja.
Kita yang mengasihi Tuhan tahu bahwa persembahan diajarkan firman Tuhan serta dilakukan dengan kesadaran dan ucapan syukur. Persembahan adalah suatu pengakuan bahwa Tuhanlah pemilik semua yang kita miliki, sumber dari segala sesuatu.
Persembahan bukan soal jumlah dan metode. Persembahan bicara soal sikap hati. Kalau hati kita benar maka sikap dalam melakukan persembahan juga benar. Contoh praktisnya, persembahan harus sudah dipersiapkan dulu sebelum diberikan, diberikan bukan untuk pamer, mempersembahkannya dengan hati sukacita, diberikan dari yang terbaik, dan bukan dengan motivasi memancing Tuhan (beri 100 supaya dapat 1.000).
Saat kantong persembahan diedarkan, bagaimana sikap kita sebaiknya? Apakah maju ke depan atau menunggu di belakang? Bukan masalah cara melainkan sikap hati. Janda miskin memberi dengan membawa ke depan dan memasukkan ke kotak persembahan. Jemaat yang lain pun melakukan dengan cara yang sama, tapi Yesus menekankan, bagi-Nya yang berkenan adalah yang diberikan oleh sang janda karena ia memberikannya dengan sepenuh hati dan ketulusan.
“Bu, bagaimana dengan beberapa gereja yang persembahannya pakai scan barcode di handphone, pakai aplikasi e-money atau mesin gesek kartu kredit/debit?” Sekali lagi bukan soal caranya, melainkan hati dan motivasinya. Kalau kita pakai aplikasi e-money karena ada cash back-nya atau bonusnya lebih baik jangan karena dosa sudah mengintip. Masak persembahan kejar cash back dan point reward-nya?! Percuma! Kita dapat cash back-nya, dapat bonus goceng atau ceban, tapi tidak dapat upah dari Bapa di Sorga. Jadi, persembahan kita lakukan karena hati kita bersyukur bukan karena mau cash back-nya yah..
Hayuu bawa persembahan yang terbaik buat Tuhan Yesus melalui gereja atau pelayanan yang Tuhan taruh beban dalam hati Anda. Minta Tuhan selidiki hati Anda agar bisa memberikan persembahan yang berkenan dan biarlah nanti upah Anda besar di sorga.
Refleksi Diri:
- Apa sikap dan motivasi Anda selama ini dalam memberi persembahan kepada Tuhan?
- Sudahkah Anda memberi persembahan yang terbaik dan berkenan?