Change after we act
Markus 5:1-20
Orang itu pun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.
- Markus 5:20
Ada orang kerasukan roh jahat di Gerasa. Telah sekian lama ia menderita seperti itu. Bahkan Alkitab mencatat sudah sering orang itu diikat dan dirantai tapi ia sanggup memutuskan rantai yang membelenggu tubuhnya. Tidak seorang pun bisa membantunya. Sudah pasti ia hidup diasingkan dan dijauhi. Ia suka berteriak-teriak dan itu membuat orang yang mendengarkannya terganggu dan gelisah. Ia juga tidak bisa hidup normal. Namun ketika Yesus melihat, Dia tidak mengabaikannya. Yesus ingin supaya hidup orang tersebut diubahkan.
Apakah kita pernah memperhatikan orang yang seperti demikian? Yang bikin susah diri sendiri dan orang lain? Apakah ia berubah karena kedatangan kita? Pasti orang itu tidak akan berubah jika kita diam saja. Setelah melihat orang itu, Yesus langsung beraksi. Dia mengusir setan yang membelenggu orang itu, lalu setelah sembuh Dia menyuruhnya bersaksi. Saudaraku, Yesus bertindak dan apa yang dilakukan-Nya membawa perubahan. Orang yang kerasukan tadi diubahkan oleh-Nya kemudian ia mulai bertindak menyaksikan nama Tuhan Yesus.
Oswald Smith, pernah menjadi misionaris di antara suku Indian Amerika. Ia menyaksikan bagaimana suku Indian hidup sangat barbar. Mudah marah dan gampang membunuh sesamanya. Oswald bergumul, lalu ingat cerita saat Yesus datang, orang buta bisa melihat, orang lumpuh sanggup berjalan, orang kerasukan dibebaskan. Yesus datang dan beraksi, perubahan pun terjadi. Mendapatkan inspirasi dari ingatan itu, Oswald pun berdoa agar Tuhan membawa perubahan bagi suku Indian. Perlahan namun pasti, mereka mulai beradab dan hidup semakin baik. Setelah kembali ke Kanada, Oswald memimpin gereja dan mengutus banyak sekali misionaris untuk membawa perubahan bagi dunia.
Oswald Smith berpendapat, jika Yesus datang membawa perubahan baik, masakan saya sebagai anak-Nya datang ke satu tempat tapi tidak membawa perubahan apa-apa? Jika demikian, sia-sialah hidup saya. Hidup saya harus berarti, demi nama Yesus bertindak dan membawa perubahan.
Saudaraku, biarlah kehadiran Anda di satu tempat, kelompok atau komunitas, bisa membawa perubahan bagi lingkungan menjadi semakin baik.
Saya datang, saya bertindak, dan saya melihat perubahan.
Refleksi Diri:
- Apakah kehadiran Anda di suatu tempat bisa membawa perubahan bagi lingkungan menjadi semakin baik?
- Apa tindakan yang Anda akan ambil untuk mewujudkan perubahan tersebut?