Cinderella Gadungan
Obaja 1:17-21
Beginilah firman TUHAN: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
- Yeremia 17:5
Selama membahas Kitab Obaja, mungkin kita mendapat kesan bahwa orang-orang Yehuda adalah korban. Mereka, bak Cinderella, adalah saudara yang baik. Namun, bak kakak-kakak tiri Cinderella, orang Edom menjahati orang Yehuda ketika mereka sedang mengalami musibah. Kemudian Tuhan, bagaikan ibu peri yang menolong Cinderella, menyelamatkan orang-orang Yehuda dari kakak-kakak mereka yang jahat.
Buang saja imajinasi ini ke laut. Di hadapan Tuhan, orang-orang Yehuda melakukan dosa yang lebih jahat daripada bangsa-bangsa lain, termasuk Edom (2Taw. 33:9). Mana yang jadi Cinderella nan baik hati? Tidak ada. Mereka ditindas bukan karena kakak mereka yang jahat. Yehuda ditindas karena mereka berada di bawah hukuman Tuhan, sebagaimana dikatakan nabi-nabi.
Namun, dari keseluruhan Kitab Obaja kita belajar satu hal penting: Tuhan sedang menghukum umat-Nya, tetapi Dia tidak rela umat-Nya yang di bawah penghukuman-Nya itu dijahati orang lain. Tak hanya itu, di bagian ini kita membaca bahwa Tuhan akan memulihkan kembali keadaan umat-Nya. Pada saat itulah, Kerajaan Allah akan menguasai seluruh tanah bangsa-bangsa lain, termasuk pegunungan Seir yang menjadi milik Edom. Kita tentunya tahu kapan nubuatan ini digenapi, yakni di dalam kedatangan Tuhan Yesus pertama yang mendatangkan Kerajaan Allah, dan kepenuhannya terjadi di dalam kedatangan-Nya yang kedua.
Sekali lagi, ini bukan kisah Cinderella. Kalau kita paksakan, ini adalah kisah Cinderella gadungan yang lebih jahat daripada kakaknya. Mungkin kita pun adalah Cinderella gadungan. Kita merasa kita dizolimi orang, kemudian kita play as a victim (menempatkan diri sebagai korban). Rupanya, kita-lah yang lebih zolim. “Anak-anakku tidak menghormati aku!” Yah, jangan-jangan karena Anda terlebih dahulu selalu merendahkan passion dan cita-cita mereka. Atau “Karyawanku telah mengkhianati aku!” Padahal bisa jadi Anda yang telah berlaku tidak fair dan adil kepadanya. Yah, Anda-lah si Cinderella gadungan. Untungnya, Tuhan bukan seperti ibu peri yang hanya menolong mereka yang baik hati. Kepada Cinderella-Cinderella gadungan seperti kita pun, Tuhan Yesus tetap beranugerah.
Sebelum menyalahkan orang lain dan playing victim, pastikan dahulu Anda bukan Cinderella gadungan.
Refleksi diri:
- Seberapa sering Anda menyalahkan orang lain dan playing victim ketika konflik terjadi?
- Apakah Anda sudah meminta kepada Yesus agar selalu menyadarkan kesalahan Anda sebelum menghakimi pihak lain?