Datang Dengan Keberanian
Ibrani 4:14-16
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
- Ibrani 4:16
Suatu kali saya dan istri terlibat diskusi di dalam Care Group. Kami mendorong jemaat untuk datang kepada Tuhan, “Apa pun yang sedang Anda alami dan rasakan, solusinya hanya satu: datang mendekat kepada Tuhan!” Sebagian besar jemaat menganggukkan kepala tanda setuju, tetapi tiba-tiba seorang berkata, “Tapi tidak segampang itu datang kepada Tuhan. Kadang kita merasa tidak bersalah atau kalaupun kita bersalah karena jatuh ke dalam dosa atau dalam kondisi lemah rohani, rasanya kita tidak berani mendekat kepada Tuhan. Rasanya malu sekali, bahkan takut untuk mendekat kepada Tuhan.”
Firman Tuhan yang kita baca mengingatkan lagi tentang superioritas Kristus sebagai Imam Besar Agung yang telah melintasi langit, melebihi semua tokoh dunia yang paling kita segani sekalipun. Kristus lebih tinggi daripada malaikat-malaikat, bahkan lebih tinggi daripada Musa, seorang nabi yang sangat dihormati. Namun, Kristus yang unggul tidak hanya “jauh”, tetapi juga terasa “dekat” karena Dia turut merasakan kelemahan-kelemahan yang kita rasakan—kesakitan, penderitaan, kesedihan kita, dan sebagainya. Yang membedakan adalah Dia tidak berbuat dosa.
Dari firman Tuhan hari ini, kita belajar untuk tetap berpegang pada pengakuan iman yang sejati di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kita juga harus bersyukur karena Dia berjalan bersama mendampingi dan mengetahui kelemahan-kelemahan kita sehingga membuat kita tidak merasa berjuang sendirian. Yesus telah lebih dulu merasakan penderitaan dan kesakitan. Dia turut mengalami pencobaan, tetapi menang atas segala penderitaan dan pencobaan. Tuhan telah menyelamatkan kita dan dengan kasih karunia-Nya kita dimampukan untuk menang atas dosa sehingga boleh dengan percaya diri dan berani datang kepada Tuhan.
Marilah hidup sebagai penerima kasih karunia yang datang kepada Tuhan karena tangan-Nya selalu siap menyambut kita sebagai anak-anak-Nya. Hiduplah selalu dalam kasih karunia-Nya, dengan mengerjakan keselamatan kita melalui apa pun yang Tuhan sudah percayakan kepada kita. Sebab segala sesuatu tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya, semua terbuka, dan hanya kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab. Tetaplah berpegang kepada Yesus Kristus, Juruselamat kita.
Refleksi Diri:
- Apakah ada dosa favorit yang sulit Anda lepaskan sehingga membuat Anda tidak berani datang kepada Tuhan? Berdoa mohon pengampunan kepada Tuhan.
- Bagaimana seharusnya gaya hidup Anda sebagai penerima kasih karunia Allah?