Diberkati untuk jadi Berkat
Kejadian 12:1-5
Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
-Kejadian 12:3
Ketika Tuhan memanggil Abram keluar dari tanah Ur Kasdim, Tuhan memberikan janji untuk memberkatinya. Namun janji itu tidak berdiri sendiri. Janji itu disertai panggilan kepada Abram untuk menjadi berkat. Bagaimana kita sebagai anak-anak Tuhan bisa menjadi berkat? Ada dua cara:
Pertama, kita menjadi berkat dengan mendukung usaha pemberitaan Injil. Tuhan dapat memberitakan Injil tanpa keterlibatan kita. Namun, Dia memberikan kesempatan kepada kita untuk mengambil bagian di dalamnya. Mendukung pemberitaan Injil adalah kesempatan istimewa dari Tuhan karena kita dilibatkan dalam pekerjaan yang bernilai kekal. Pekerjaan yang menyangkut nasib kekal manusia. Gunakan talenta, harta, dan tenaga kita untuk mendukung pemberitaan Injil. Setidaknya kita dapat memberi dukungan finansial bagi para misionaris dan hamba Tuhan di pedesaan atau gereja-gereja kecil yang bergumul dengan kesusahan.
Kedua, kita menjadi berkat dengan memberi kepada orang yang kekurangan. Sebagaimana Yesus berbelas kasih dan bermurah hati, demikianlah Dia menghendaki kita menyatakan hal yang sama dalam hidup kita. Jika kita hanya menghabiskan berkat untuk kesenangan sendiri maka kita telah melakukan hal terburuk terhadap berkat Allah. Waktu, sumber daya, tenaga yang adalah anugerah Tuhan harus kita berikan kepada mereka yang kurang beruntung.
Rasul Paulus mengatakan “Allah yang menyediakan benih untuk si penabur dan makanan untuk kita. Ia juga akan menyediakan dan memperbanyak apa yang kalian tabur, supaya hasil kemurahan hatimu bertambah pula. Dengan demikian kalian akan serba cukup dalam segala hal sehingga kalian selalu dapat memberi dengan murah hati.” (2Kor. 9:10, 11a BIS). Untuk menjadi penyalur berkat, kita tidak perlu menunggu kaya. John D. Rockefeller (orang paling kaya sedunia pada abad ke-19) mengatakan “orang paling miskin yang saya kenal adalah orang yang hanya punya uang.” Tuhan Yesus mengatakan, “lebih berbahagia memberi daripada menerima” (Kis. 20:35b).
Mari saudaraku, nyatakan kerinduan Anda untuk menjadi berkat melalui doa supaya diberi hikmat oleh-Nya dan juga tindakan nyata dengan mendukung pemberitaan Injil dan menolong mereka yang berkekurangan. Jadilah berkat supaya Anda makin diberkati.
Refleksi Diri:
Sebagai anak-anak Tuhan yang sudah diberkati, sudahkah Anda menjadi berkat bagi sesama?
Apa yang akan Anda lakukan untuk meningkatkan dampak menjadi berkat di lingkungan Anda?