Digoda jadi tergoda
Kejadian 39
Selang beberapa waktu istri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: “Marilah tidur dengan aku.”
- Kejadian 39:7
Ayat ini sebetulnya menjelaskan satu kata saja, yaitu “goda”. “Goda” timbul karena ada “godaan” dan ada yang “menggoda”. Umumnya godaan muncul dari pandangan mata. Istri Potifar memandang Yusuf. Mungkin ia memandang dengan lirikan matanya. Entahlah.. yang jelas Alkitab katakan Nyonya Potifar memandang dengan nafsu (ay. 6b).
Usia Yusuf saat itu mungkin sekitar dua puluh tahunan. Masih muda, ganteng, postur tubuh dan wajahnya oke banged, dan bikin hati Nyonya Potifar syerrr, syeerr-an... Tiap hari lihat Masbro Yusuf seliweran kesana-kemari, bekerja di rumahnya, Sang Nyonya tergoda dan mulai menggoda Yusuf.
Kita semua pernah tergoda. Memang bukan dalam hal seperti Nyonya Potifar itu ya, mungkin dalam hal lain. Tergoda untuk malas atau marah. Tergoda untuk bohong atau tipu sana-sini. Tergoda untuk nyontek atau bolos. Tergoda untuk sogok atau main suap. Apa respons kita sewaktu digoda dan menjadi tergoda? “Lihat sikon, Bu.. Kalo ngga ada yang tahu, okelah... Tapi kalo ada yang tahu dan liat, ya ngga lah.. hehehe..”
Perhatikan, Yusuf pun digoda sewaktu keadaan sedang sepi, lho.. saat tidak ada seorang pun di dalam rumah itu. Bagaimana reaksi Yusuf? Ia langsung lari… Lari ke mana? Bukan lari di tempat atau lari ke dalam kamar Si Nyonya, cepet sini... Tidak, Yusuf lari keluar karena Si Nyonya sudah kalap, baju Yusuf sudah dipegang. Ini reaksi yang tepat, jika menghadapi orang kalap, memang harus lari keluar. Ini pula tindakan yang kita harus ambil ketika ada godaan. Jangan diam saja.
Sadarlah kita ini tidak kebal untuk digoda, kita juga bisa ikutan kalap. Ada begitu banyak godaan di dalam hidup ini, kita harus tahu cara menghindarinya. Daripada jumawa mengatakan saya bisa menang atas godaan ini, lebih baik kita menghindar dan berusaha tidak pergi ke tempat atau area hidup yang bisa buat kita jatuh dalam godaan.
Akhir kata, saya mau ingatkan ajaran Yesus di dalam Doa Bapa Kami untuk selalu berdoa supaya jangan kita jatuh ke dalam pencobaan.
Refleksi Diri:
- Apa tempat/situasi/area hidup Anda yang sering membuat tergoda sehingga bisa jatuh dalam dosa?
- Apakah Anda sudah “lari” dari godaan tersebut dan berdoa minta dijauhkan dari pencobaan?