Dipakai bukan karena hebat
Kisah Para Rasul 9:32-43
Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah.
- Kisah Para Rasul 9:36b
Jika melihat tim-tim sepakbola dunia, mereka akan mencari pemain-pemain berkemampuan hebat untuk membangun sebuah tim juara. Pemain yang dipilih adalah orang-orang yang punya skill mumpuni atau sudah terlihat potensinya memberi dampak yang besar bagi tim. Jika kita membandingkan dengan pekerjaan Tuhan, apakah Tuhan Yesus juga memilih orang-orang yang punya skill hebat untuk masuk dalam tim pelayanan-Nya? Kita bisa lihat salah satu contoh anggota tim Yesus yang bernama Dorkas.
Dorkas dikenal sebagai seorang murid (orang Kristen). Orang-orang juga mengenalnya sebagai sang penjahit. Bukan sembarang penjahit, karena ia punya hati untuk orang-orang yang kurang mampu. Dorkas berbuat baik dan memberi sedekah melalui karya jahitannya. Dengan skill-nya itu, ia menjadi berkat buat janda-janda yang berkekurangan. Mungkin kita melihatnya sebagai orang biasa-biasa saja. Skill-nya cuma menjahit, tidak ada kemampuan lain yang disebutkan, apakah sebagai pembicara yang ulung atau pemain musik yang handal. Dorkas tahu Tuhan memberikannya kemampuan untuk menjahit dan itu ia pakai dengan maksimal. Dengan kemampuannya tersebut, ia sungguh-sungguh memberikan diri dan hatinya. Dikatakan, “... semua janda ... menunjukkan kepadanya (Petrus) semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas sewaktu ia masih hidup.” (ay. 9b), artinya begitu banyak baju yang dibuat Dorkas untuk para janda. Jarum dan benang milik Dorkas telah menjadi berkat buat orang banyak, yang membuat mereka bisa mengenal kasih Kristus.
Kita mungkin sering berpikir demikian, “Ah, saya bisa apa untuk pekerjaan Tuhan? Saya hanya orang biasa-biasa saja, nggak punya kemampuan khusus.” Setiap orang percaya pasti bisa berkarya bagi Kristus. Anda hanya bisa memasak, biarlah masakan Anda menjadi berkat untuk orang lain. Anda hanya bisa berdagang, maka berdaganglah dengan jujur dan jadi saluran berkat bagi sesama. Anda hanya bisa menjaga anak-anak, maka jagalah anak-anak dengan hati yang tulus. Tuhan Yesus memakai kita bukan karena kita hebat, tetapi Yesus memakai kita karena Dia mengasihi kita dan Dia selalu menyertai saat kita melakukan pekerjaan-Nya sesuai kemampuan yang Dia berikan.
Refleksi Diri:
- Apakah hidup Anda sudah berdampak sehingga orang lain bisa merasakan kasih Kristus?
- Kemampuan apa yang Anda ingin latih dan tingkatkan untuk memuliakan Tuhan Yesus?