Dipanggil Menjadi Murid (3)
Matius 4:18-22
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Roma 12:1
Kemarin, kita sudah belajar M pertama dalam hal menjadi murid Yesus, yaitu mengutamakan Yesus. Hari ini kita akan membahas M yang kedua.
M kedua tentang menjadi murid Yesus adalah memberi diri kepada Yesus. Simon dan Andreas, Yohanes dan Yakobus, bukanlah pengangguran ketika dipanggil menjadi murid Yesus. Mereka sedang bekerja menebarkan jala.
Mereka sibuk. Namun, mereka meresponi panggilan itu dengan sigap. Mereka segera memberikan diri mereka untuk menjadi murid Yesus. Ada dua kali kata “segera” disebutkan pada perikop bacaan kita hari ini. Tidak ada penundaan. Mereka tidak berlambat-lambat. Penundaan adalah musuh kehidupan.
Bicara tentang memberi diri adalah bicara tentang memberi seluruh keberadaan kita selagi masih hidup. Dalam Roma 12:1 disebutkan tentang persembahan yang hidup. Saya menggarisbawahi kata “hidup”. Kita memberi selagi masih hidup. Kalau sudah mati, kita tidak bisa lagi memberi karena kita tidak lagi punya kesadaran. Pemberian itu bernilai jika kita memberikan saat masih hidup (sadar).
Alkisah, babi curhat kepada sapi. Babi merasa hidup ini tidak adil. Ia dan sapi sama-sama memberikan seluruh dirinya kepada manusia. Setiap bagian babi dan sapi dimanfaatkan manusia tetapi mengapa babi selalu dihina?
Mengapa segala yang buruk diidentikkan dengan babi? Sapi menanggapi curhat babi dengan menjawab, “Bi, bi, memang engkau memberikan seluruh dirimu kepada manusia. Tidak ada bagian tubuhmu yang terbuang. Tapi engkau memberikannya setelah engkau mati, sedangkan aku, aku memberikannya sejak aku masih hidup. Aku memberikan tenagaku untuk membajak sawah, susuku untuk diperah.”
Berilah diri seluruh hidup Anda kepada Yesus selagi masih hidup, masih sehat, masih penuh energi dan potensi, bukan menunda, sudah tua dan menganggur baru Anda mau menjadi murid Yesus. Jangan sampai terjadi, ketika Tuhan mau, Anda tidak mau. Ketika Anda mau, Tuhan sudah tidak mau.
MURID SEJATI MEMBERIKAN SELURUH KEBERADAAN HIDUPNYA UNTUK KEMULIAAN YESUS KRISTUS.