DiselamatKan Untuk Perbuatan Baik
Efesus 2:8-10
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
- Efesus 2:10
Sebagian besar agama di dunia mengajarkan keselamatan dapat diperoleh dengan perbuatan baik. Tidak heran ada banyak orang nampak religius dan mengejar berbuat baik, tujuannya bukan hanya untuk menjadi berkat, tetapi agar mendapatkan nilai plus di mata Tuhan. Mereka berharap mendapat keselamatan dari Tuhan.
Berbuat baik tidaklah salah, tetapi salah bila menilai bahwa dengan perbuatan baik, seseorang dapat memperoleh keselamatan. Keselamatan mutlak anugerah Tuhan, tidak ada usaha manusia sedikit pun. Keselamatan yang dianugerahkan Tuhan membutuhkan respons iman dan respons itu sesungguhnya karena pekerjaan Roh Kudus. Sekali seseorang diselamatkan, selamanya keselamatan akan menjadi miliknya karena karya Yesus di atas salib telah menebusnya dengan sempurna.
Perbuatan baik jelas tidak menyelamatkan. Perbuatan baik mengikuti setelah seseorang diselamatkan. “Karena kita ini buatan Allah ...” Kata “buatan” (workshipman) dapat diartikan sebagai hasil karya Allah yang istimewa. Manusia adalah karya Allah di dalam Kristus Yesus sehingga secara kepemilikan jelas milik Allah. Seseorang yang menjadi milik Allah, hidupnya adalah untuk berbuat baik. Kalimat pada ayat emas berlanjut, “yang dipersiapkan Allah sebelumnya,” artinya seseorang dipersiapkan Allah untuk melakukan perbuatan baik bukan sebelum orang itu percaya, tetapi sejak dari semula (bdk. Ef. 1:5). Tujuan seorang percaya melakukan perbuatan baik adalah demi kemuliaan Allah. Diselamatkan bukan hanya berbicara tentang seseorang masuk ke dalam sorga, tetapi juga berbicara hidup yang benar dan memberi dampak bagi perluasan Kerajaan Allah.
Paulus adalah penulis surat Efesus sekaligus merupakan teladan, orang yang hidupnya berdampak bagi pekerjaan Tuhan. Ia mengatakan, “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” (Gal. 2:20). Paulus menyadari sepenuhnya bahwa hidupnya adalah milik Kristus. Dulu hidup Paulus mengejar perbuatan baik demi keselamatan, tetapi setelah di dalam Kristus, pekerjaan baik yang ia hasilkan adalah untuk mempermuliakan Tuhan.
Sebuah pelajaran bagi kita semua sebagai anak-anak Tuhan: Hasilkanlah perbuatan baik dalam hidup sebagai buah dari keselamatan. Berikanlah diri dipakai Tuhan Yesus agar seluruh hidup kita dapat menjadi berkat bagi dunia dan orang-orang dapat mengenal Kristus.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda sependapat bahwa keselamatan bukanlah hasil dari usaha manusia? Mengapa?
- Apa yang ingin Anda lakukan untuk membalas kasih karunia dari Tuhan Yesus?