Doa Syafaat Abraham
Kejadian 18:16-33
Katanya: “Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata lagi sekali ini saja. Sekiranya sepuluh didapati di sana?” Firman-Nya: “Aku tidak akan memusnahkannya karena yang sepuluh itu.”
- Kejadian 18:32
Kejadian 18 mencatat kisah Abraham berdoa syafaat untuk pertama kalinya. Sebelumnya Abraham memiliki kesempatan tiga kali berbicara dengan Tuhan, tetapi yang dibicarakan Abraham hanya mengenai diri dan keturunannya (bdk. Kej. 15:2-3, 8; 17:8). Pada kali ini, Abraham berdoa bukan mengenai pergumulan dirinya, melainkan berdoa syafaat bagi keselamatan Sodom.
Sodom adalah kota tempat Lot keponakan Abraham tinggal. Kota ini telah menimbulkan keluh kesah banyak orang sebab dosa-dosanya sungguh amat berat. Allah yang disembah Abraham adalah Allah yang penuh kasih dan adil. Dengan kasih-Nya, Allah pernah memakai Abraham untuk melepaskan penduduk Sodom yang telah tertawan dari Raja Kedorlaomer dan sekutunya. Namun karena dosa-dosanya, Allah menetapkan untuk menghancurkan Sodom dan Gomora.
Tuhan sengaja memberitahu rencana-Nya menghancurkan kota Sodom kepada Abraham. Alasannya, Allah yang telah memanggil dan memilih Abraham menjadi berkat bagi segala bangsa, Dia hendak melatih Abraham sesuai panggilannya, menjadi bapak bagi bangsa-bangsa (lih. 17:4-5).
Abraham meresponi berita ini dengan berdoa syafaat. Melalui doanya, Abraham ternyata peduli dan mengasihi penduduk Sodom. Ia bahkan memberanikan diri bernegosiasi dengan Tuhan. Abraham menawar, jika ada lima puluh orang benar di Sodom ia memohon supaya Tuhan tidak menghancurkan kota ini. Setelah Tuhan menyetujuinya, ia kembali menawar sampai sepuluh orang benar. Namun, apa yang direncanakan Allah tetap terjadi sesuai kedaulatan-Nya. Kenyataannya, tidak ditemukan sepuluh orang benar. Kota Sodom dan Gomora tetap dimusnahkan tetapi Tuhan punya rencana menyelamatkan Lot dan dua orang putrinya. Ini karena Tuhan mengabulkan permohonan doa syafaat Abraham.
Tuhan adalah Allah yang berdaulat. Doa merupakan sarana bagi umat Allah untuk berkomunikasi dengan Allah. Melalui doa, Abraham berdoa tidak hanya untuk pergumulan pribadinya, melainkan juga bersyafaat bagi orang lain. Tuhan mendengar doa Abraham dan Tuhan yang sama akan mendengar doa Anda. Masalah terkabul atau tidak, Tuhan Kristus Yesus punya rencana yang lebih indah. Yesus adalah Allah dan Dia tahu apa yang terbaik untuk umat-Nya. Mari berdoa bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain.
Refleksi diri:
- Apakah Anda sudah menjadi pembawa kabar baik kepada orang-orang di sekitar Anda yang belum diselamatkan?
- Bagaimana Anda akan menyampaikan kabar baik tersebut kepada mereka? Sudahkah Anda melibatkan Roh Kudus?