Dukacita versus sukacita
Yohanes 16:20-22
Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.
- Yohanes 16:22
Tuhan Yesus membuat dua kontras tajam dalam teks yang kita baca, yaitu antara perasaan dukacita dengan perasaan sukacita. Ada satu lagi kontras yang
dibuat Yesus, yaitu antara perasaan yang sementara dan perasaan yang kekal.
Kedua kontras itu kalau digabungkan menyatakan kepada kita perasaan apa yang sesungguhnya paling bernilai bagi kita. Dukacita sementara versus sukacita kekal.
Tuhan Yesus berbicara tentang seorang wanita yang melahirkan. Proses melahirkan adalah pengalaman yang menyakitkan. Akan tetapi ketika sang ibu melihat bayi yang dilahirkannya, segala sakit itu seperti lenyap. Ganti segala sakit adalah sukacita. Adakah suatu peristiwa yang membuat Anda menderita, tetapi setelah semua berlalu, Anda merasa hal itu ternyata berharga bagi hidup Anda?
Kembali kepada sukacita yang kekal. Dukacita sementara tidak ada apa-apa-nya dibandingkan dengan sukacita kekal yang Tuhan Yesus berikan. Tidak ada seorang pun yang dapat merebut sukacita itu dari hidup kita. Tuhan Yesus sendiri menjaminnya. Situasi bisa berubah kapan saja. Hari ini Anda hidup senang, tiba-tiba masalah menimpa esok hari. Namun, karena sukacita tidak bergantung pada keadaan maka Anda tetap akan dapat bersukacita.
Saya mengalami sendiri apa artinya bersukacita dalam penderitaan. Tentu Anda jangan membayangkan saya setiap hari tertawa ketika menjalani pengobatan yang berat. Sukacita dari Tuhan adalah keadaan damai, tenang, berserah, serta berharap di dalam dan kepada Tuhan. Ibarat kapal yang membuang sauhnya di pelabuhan sementara laut bergelora dan badai berkecamuk. Kapal tersebut tidak hanyut, terhempas atau tenggelam karena ia berada di pelabuhan yang terlindung dari amukan badai itu.
Jika Anda hari ini sedang mengalami dukacita, percayalah bahwa itu hanya sementara. Ingat perkataan Yesus dalam Yohanes 15:11, bagi mereka yang mengasihi dan menuruti perintah-Nya, maka Dia berjanji, “semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan suakcitamu menjadi penuh.” Berdoalah minta agar Tuhan menggantikan dukacita itu dengan sukacita.
Refleksi Diri:
- Adakah pengalaman dukacita, yang kemudian Tuhan Yesus ubahkan menjadi sukacita bagi hidup Anda?
- Bagaimana Anda melihat penyertaan Yesus bekerja melalui pengalaman tersebut?