Dulu Sampah, Sekarang Berharga
1 Timotius 1:12-17
Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku
- 1 Timotius 1:12
Pernahkah Anda memperhatikan seorang pemulung bekerja? Apa yang dilakukannya? Seorang pemulung pekerjaannya mengambil dan memunguti barang-barang yang kita anggap sampah. Sampah-sampah yang kita buang baginya masih ada harganya.
Rasul Paulus menggambarkan dirinya sebagai seorang yang sangat berdosa di hadapan Tuhan dan manusia. Paulus sebelum percaya Kristus adalah seorang penghujat, penganiaya jemaat, bahkan seorang ganas, yang memburu dan membunuh orang-orang Kristen pada masa itu. Kita bisa gambarkan perbuatannya seperti sampah di masa kini. Seseorang yang dianggap tidak berguna bagi masyarakat.
Bersyukur Kristus Yesus yang penuh kasih karunia, memberikan anugerah-Nya yang berlimpah di dalam kehidupan Paulus. Ia menerima keselamatan dan bahkan dipakai oleh Tuhan Yesus sebagai rasul-Nya. Dari yang tidak berharga, menjadi berharga karena anugerah-Nya yang besar.
Hidup kita pun digambarkan seperti hidup Paulus. Ketika masih hidup dalam dosa, kita bagaikan sampah yang tidak berguna dan tinggal menunggu kapan akan dibuang dan dibakar. Namun, bersyukur Allah yang penuh kasih dan anugerah masih memandang kita berharga.
Karena itu saudara-saudaraku terkasih, ketika menyadari Tuhan sudah memberikan anugerah-Nya yang besar dalam hidup kita, apakah yang harus kita lakukan? Pertama-tama, kita harus bersyukur. Kita harus bersyukur karena hanya dengan anugerah Allah kita diselamatkan. Sebagai manusia berdosa, kita sebetulnya tidak mungkin bisa menyelamatkan diri sendiri dari kebinasaan. Namun karena Allah mengasihi kita, maka kita pun diselamatkan. Bukan karena kebaikan kita, tetapi karena anugerah-Nya.
Kedua, kita harus melayani-Nya. Seperti Paulus yang Tuhan Yesus pakai menjadi rasul-Nya, gunakan hidup kita ini menjadi hamba-hamba-Nya yang memuliakan Tuhan dengan apa yang Tuhan sudah percayakan dalam hidup kita. Segala talenta, harta, waktu bahkan hidup kita yang hanya sekali ini di dalam dunia, kita pergunakan untuk melayani Yesus. Ayo melayani-Nya dengan hati bersyukur dan bersukacita.
Tuhan Yesus sudah menjadikan hidup kita berharga, karena itu jadikanlah hidup kita berharga bagi Allah dan sesama kita.
Refleksi diri:
- Sudahkah Anda mengucap syukur bagaimana Yesus mengubah hidup Anda yang dulunya seperti sampah sekarang menjadi berharga?
- Apakah Anda sudah terlibat pelayanan sebagai wujud rasa syukur Anda? Jika belum, apa yang ingin Anda lakukan?