Everything is for you
Markus 12:41-44
Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.
- Markus 12:44
Tuhan Yesus duduk di bait Allah, memperhatikan orang-orang yang sedang memberikan persembahan. Lalu Dia terkesima dengan seorang janda yang memberikan persembahan dalam kekurangannya, bahkan memberikan seluruh nafkahnya. Apa yang dilakukan janda itu adalah sebuah contoh bahwa jika memberi kepada Tuhan, mari berikan segalanya.
Ooo... apa sanggup? Paulus mengajarkan untuk persembahkanlah tubuhmu. Lalu muncul pandangan bahwa jika sudah mempersembahkan tubuh itu sudah segalanya. Ya, itu benar. Namun coba kita teliti, mungkinkah mempersembahkan segalanya kepada Tuhan kalau persembahan paling dasar, yaitu uang dan harta, kita masih terlalu pelit untuk Tuhan? Dewasa ini, banyak jemaat yang merasa hidupnya miskin, datang ke gereja untuk minta bantuan, baik dana diakonia ataupun uang sekolah. Gereja memang mengalokasikannya, tapi jangan karena alasan kurang uang, sampai datang ke gereja bukannya memberi malah ingin mendapatkan uang.
Saya dibesarkan oleh seorang mama, tanpa seorang papa. Sejak kecil, saya harus berjualan pisang goreng untuk membantu mama mencari uang. Meskipun beberapa kali ada orang gereja menawarkan bantuan, mama selalu menasihati, “Anak-anakku, walaupun kita miskin dan serba kekurangan, tapi mari tangan kita jangan meminta-minta. Belajarlah dari janda di Alkitab itu. Ia tidak meminta uang di bait Allah, justru memberikan segalanya untuk Tuhan.” Ajaran mama itu selalu kami ingat. Jangan punya mental pengemis. Bekerja dan minta Tuhan sertai, supaya bisa menghasilkan, lalu ikut ambil bagian untuk memberi kepada Tuhan.
Banyak orang selalu menuntut berkat yang terbaik dari Tuhan tapi hanya memberi sisa-sisa saja kepada Tuhan. Itu pun terkadang tidak disertai rasa hormat.
Sebagian orang mengeluh ketika memberi persepuluhan karena masih membutuhkan uang itu. Merasa belum cukup dan ingin terus menimbun uang sebanyak-banyaknya. Mereka lupa, segala sesuatu berasal dari Tuhan, termasuk rezeki atau berkat yang kita terima setiap harinya. Tuhan pasti mencukupkan, bahkan memberi dengan berkelimpahan. Siapkah kita memberi yang terbaik kepada-Nya? Saudaraku, mari kita belajar mempersembahkan segalanya untuk Tuhan, dimulai dengan memberikan harta kita untuk kemuliaan-Nya, kemudian waktu, tenaga, dan karya kita.
Salam berikan segalanya.
Refleksi Diri:
- Sudahkah Anda memberikan segalanya kepada Tuhan, baik itu harta, tenaga, karya, bahkan diri Anda sendiri?
- Apakah Anda meyakini bahwa ketika Anda memberi kepada Tuhan, Dia pasti akan memberikan kecukupan, bahkan terkadang kelimpahan?