False Security: In Your Devotion
Amos 5:21-27
Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesulitan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.
- Yakobus 1:27
Anda tentu tahu kisahnya. Seorang ahli Taurat datang kepada Tuhan Yesus dan bertanya hukum apa yang terutama. Tuhan Yesus menjawab dengan dua hukum (Luk. 10:27). Kemudian, si ahli Taurat masih ingin menguji Yesus dan bertanya, “Siapakah sesamaku?” Kalau saya jadi si ahli Taurat, saya akan mengatakan, “Lho, aku kan hanya tanya satu hukum yang paling penting? Kok dikasih dua? Dari dua hukum ini, mana yang lebih penting?” Apakah mengasihi Tuhan lebih penting daripada sesama?
Sepertinya ini yang dilakukan oleh orang-orang Israel. Bagian yang kita baca mengatakan bahwa mereka mempersembahkan korban kepada Tuhan dan memuji-Nya (ay. 22-23). Namun, mereka mengabaikan keadilan sosial dan menindas sesama mereka. Baiklah. Sepertinya orang Israel memenuhi hukum “mengasihi Tuhan” tetapi mengabaikan “mengasihi sesama.” Kalau ini ujian, mereka mendapat 50. Lumayan lah, daripada dapat 0. Namun, ketika kita membaca ayat 26, kita menemukan bahwa sebenarnya mereka pun tidak mengasihi Tuhan. Mereka menyembah dewa-dewa dan patung-patung. Poin yang dapat dipelajari dari sini adalah jika seseorang benar-benar menaati hukum yang pertama, tidak mungkin ia mengabaikan hukum yang kedua. Mengapa orang Israel mengabaikan hukum yang kedua? Karena rupanya mereka pun mengabaikan yang pertama. Inilah alasan mengapa ibadah yang benar sangat penting di Kerajaan Israel dan Yehuda, bahkan di dalam skala nasional. Tanpa ibadah yang benar, keadilan sosial terbengkalai. Negara pun menjadi kacau balau.
Di zaman modern, memang ada pemisahan antara negara dan agama. Namun, prinsip Firman Tuhan masih berlaku. Jika kita memperlakukan sesama dengan tidak baik, hampir pasti hubungan dengan Tuhan sedang bermasalah. Konflik-konflik dalam organisasi gereja dibiarkan berlarut-larut? Karena ego pribadilah yang menjadi sesembahan. Menahan dari orang-orang yang kekurangan rezeki yang Tuhan berikan? Karena uang-lah yang menjadi sesembahan.
Kenapa kedua hukum itu sama-sama penting? Karena yang satu tidak bisa berdiri tanpa yang lain.
Refleksi diri:
- Apakah hubungan Anda dengan sesama merefleksikan hubungan Anda dengan Tuhan?
- Bagaimana Anda akan mewujudkan kasih kepada Tuhan kepada sesama?