Giat Melayani Tuhan
1 Korintus 15:1-58
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
- 1 Korintus 15:58
Pada masa pandemi Covid-19 tahun lalu, tidak sedikit orang Kristen yang mulai goyah imannya dan tidak lagi giat melayani Tuhan. Ibadah kendor, berdoa bolong-bolong, pelayanan undur dan sebagainya karena masalah atau penderitaan yang dialaminya akibat pandemi. Namun, justru ketika berada dalam ujian seharusnya kita makin melekat kepada Tuhan Yesus sebagai pokok anggur, sebab di luar Dia kita tidak dapat berbuat apa-apa. (Yoh. 15:5b).
Firman Tuhan di atas menegaskan bahwa ketika seseorang sudah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka perjalanan hidupnya belumlah selesai. Itu baru titik permulaan, baru langkah awal dalam seluruh perjalanan panjang kekristenan yang harus ia jalani. Karena itu, jika ada yang berpikir setelah percaya Kristus sudah ada jaminan hidup kekal di sorga maka boleh hidup seenaknya, sebebas-bebasnya menuruti nafsu kedagingan dan arus dunia, urungkan niat tersebut. Alkitab menegaskan bahwa setelah percaya kepada Kristus, kita tidak boleh pasif, tapi harus aktif. Aktif berbuat kasih, kebajikan, kesalehan, aktif melakukan pekerjaan yang Tuhan mau kita kerjakan. Aktif bersaksi dan memberitakan Injil, itulah Amanat Agung Yesus Kristus bagi setiap orang percaya (Mat. 28:19-20; Kis. 1:8).
Ketika mengakhiri pengajarannya tentang kematian, kebangkitan, dan penampakan Kristus serta jaminan pengharapan akan kebangkitan bagi orang Kristen, Rasul Paulus menegaskan bahwa setiap usaha dan persekutuan yang dikerjakan umat Tuhan akan mendatangkan sukacita dan kebahagiaan. Sebab Dia membuat setiap usaha dan jerih payah kita jadi tidak sia-sia.
Mari mengoreksi kehidupan kita. Apakah kita sudah melenceng dari kehendak Tuhan, mulai kendor mengasihi dan melayani-Nya. Mari perbaharui komitmen kita untuk tetap setia melayani dan mengerjakan pekerjaan Tuhan. Bila kita teguh dalam melakukan kehendak Tuhan, Dia akan memercayakan perkara-perkara besar kepada kita, meskipun itu harus dimulai dari perkara kecil dahulu. Ayo, giat kembali melayani Tuhan bahkan semakin giat saat badai kehidupan menerpa. Sebab hanya di dalam Tuhan Yesus kita kuat dan kokoh bertahan.
Refleksi Diri:
- Di tengah masa pandemi dimana banyak orang menderita, apakah Anda masih memiliki gairah dan semangat untuk melayani Tuhan dan sesama?
- Bagaiman Anda membangkitkan semangat melayani? Apa yang Anda lakukan untuk melayani Tuhan dan sesama?