Halal tapi tidak berguna
1 Korintus 6:12-20
Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh sesuatu apapun.
- 1 Korintus 6:12
Gereja di Korintus didirikan oleh Rasul Paulus, seorang hamba Tuhan yang memiliki pemahaman teologia yang dalam dan hidupnya berpadanan dengan apa yang diajarkannya. Namun ironisnya, di jemaat Korintus justru terjadi kekacauan dalam konsep mereka tentang tubuh jasmani. Mereka semena-mena, makan gila-gilaan, melakukan percabulan dan seks bebas, bahkan yang lebih gila lagi, ada yang berhubungan seksual dengan ibu tirinya. Keterlaluan! Dan lebih keterlaluan lagi adalah mereka tidak malu. Menganggap perbuatan tersebut biasa saja, halal.
Kenapa bisa begitu? Karena konsep berpikir yang salah menghasilkan perilaku yang salah. Mereka percaya Kristus tapi di sisi lain juga percaya kepada ajaran Gnostik yang mengajarkan bahwa tubuh ini tidak berguna, tubuh adalah penjara jiwa, tubuh akan binasa. Karena itu, tidak masalah berhubungan seks bebas atau makan gila-gilaan segala dimakan. Perbuatan itu cuma berkaitan dengan tubuh jasmani saja, tidak ada hubungan dengan kerohanian.
Ini sesat! Ajaran Alkitab menekankan tubuh adalah bait Roh Kudus. Kita harus menjaga, memelihara tubuh dengan bijaksana karena tubuh ini bukan milik kita sendiri. Kita tidak boleh seenaknya sendiri menggunakan tubuh ini.
Pernyataan, “Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna,” harus dipahami secara utuh. Walaupun halal tetapi kalau tidak berguna, ya jangan kita lakukan. Segala sesuatu halal bukan berarti kita bebas semena-mena dengan tubuh ini. Segala sesuatu halal bukan berarti kita bebas makan apa saja. Kita harus tetap memikirkan, apa itu berguna atau tidak.
Walaupun halal tapi kalau kelakuan kita jadi batu sandungan, jangan dilakukan. Walaupun makanan tersebut halal dan enak di mulut, tapi kalau kita tahu bisa merusak lever, menghambat saluran darah, maka itu adalah kategori halal yang tidak berguna. Halal yang merusak tubuh, janganlah dilakukan dan dimakan.
Pernyataan halal itu baik dan sehat, bukanlah suatu jaminan. Standar orang Kristen bukan pada pernyataan halal saja, tapi lebih dari itu, yakni apa berguna atau tidak. Yuk, mari kita pikirkanlah yang berguna untuk diri, sesama, dan yang terutama demi kemuliaan Tuhan.
Refleksi Diri:
- Bagaimana pandangan Anda mengenai tubuh jasmani Anda selama ini? Apakah Anda sudah menggunakan dan memeliharanya dengan baik dan benar?
- Apakah Anda sudah memahami secara penuh tentang makna halal dan berguna?