Hamba Kristus Yesus
Roma 1:1-15
Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan injil Allah.
- Roma 1:1
Surat Roma dibuka oleh Paulus dengan kata “hamba” yang dalam bahasa aslinya adalah doulos, artinya budak. Seorang budak dianggap milik orang lain, tanpa hak, dan dinilai seperti aset. Paulus tidak minder ketika menyatakan dirinya sebagai hamba Kristus Yesus, justru merasa bangga. Ia menyadari bahwa hidupnya dulu seorang budak dosa, tetapi telah dibeli lunas oleh pengorbanan Yesus di atas salib. Hidupnya bukan milik dirinya sendiri, tetapi milik Sang Tuan, yaitu Kristus.
Paulus menyadari dirinya bukan hamba sembarangan, melainkan seorang hamba yang memiliki otoritas. Hal itu diungkapkan saat memperkenalkan dirinya sebagai seorang yang dipanggil secara khusus menjadi rasul (ay. 5). Sebagai rasul ia dikhususkan Allah untuk memberitakan Injil. Paulus menyadari bahwa sejak dari kandungan sudah ditetapkan Allah untuk memberitakan Injil. Hidupnya diabdikan segenap hati, akal budi, dan kekuatan hanya untuk menjadi hamba yang setia sampai akhir hidupnya.
Film 12 Years a Slave, sebuah kisah nyata dari Solomon Northup, seorang kulit hitam kelahiran New York. Pada tahun 1941, ia diculik di Washington, lalu dijual menjadi seorang budak. Sebagai budak, ia harus bekerja di perkebunan selama 12 tahun, sebelum akhirnya bebas. Selama menjadi budak, hidupnya sangat menderita. Ia mengabdikan hidupnya tanpa memiliki hak. Ia dipekerjakan dengan sesuka hati tuannya.
Berbeda dengan menjadi hamba bagi Kristus. Sebagai Tuan, Kristus tidak mengekang dan membuat diri hambanya menderita, melainkan memperoleh sukacita saat mengerjakan tugas yang dipercayakan oleh-Nya. Paulus adalah contoh yang riil. Ia bersukacita sekalipun menderita saat memberitakan Injil dan mendedikasikan dirinya untuk mengerjakan pekerjaan Sang Tuan.
Saudaraku, kita semua yang telah ditebus Kristus adalah milik-Nya. Hidup kita bukan diatur oleh diri kita sendiri, tetapi oleh Tuhan. Dia adalah Tuan kita. Sebagai hamba Kristus, Anda memiliki panggilan masing-masing di dunia ini. Anda memang tidak seperti Paulus, tetapi mungkin dipanggil untuk melayani sebagai seorang profesional atau pedagang. Apa pun panggilan Anda, mari kerjakan setiap panggilan yang dikehendaki Tuan kita dengan sukacita dan penuh dedikasi.
Refleksi Diri:
- Coba renungkan, apakah Anda sadar atas hak istimewa seorang hamba Kristus?
- Sebagai hamba Kristus, apa tindakan yang Anda telah lakukan untuk menyenangkan Tuan?