Hamba Yang Baik Dan Setia
Matius 25:14-30
Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, … Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
- Matius 25:23
Perumpamaan tentang talenta mengingatkan kita bahwa pada saat kita mati nanti, Allah akan meminta pertanggungjawaban atas apa yang Dia sudah percayakan kepada kita. Bagaimana kita akan dikenang Tuhan ditentukan dari hidup kita sekarang. Apakah kita berhasil atau gagal/lalai mengerjakan talenta yang Dia percayakan?
Talenta bukanlah satuan mata uang melainkan satuan berat atau timbangan. Talenta adalah ukuran timbangan yang setara dengan 34 kg. Nilai satu talenta sangat tergantung pada jenis logam yang ditimbang. Konversi talenta ke mata uang juga sangat beragam sepanjang waktu dan tempat. Beberapa ahli memperkirakan dalam konteks perikop ini jumlah lima, dua, dan satu talenta setara dengan 50.000, 20.000, dan 10.000 dinar.
Hamba pertama dan kedua memiliki kisah serupa. Kedua hamba ini dipercayakan lima dan dua talenta. Setelah mendapatkan kepercayaan talenta tersebut, kedua hamba ini langsung pergi. Alkitab NASB menerjemahkan kata “langsung pergi” dengan immediately (dengan segera) untuk menunjukkan bahwa ia mengerti apa yang diinginkan oleh tuannya. Mereka dengan segera menjalankan uang tuannya. Kata “menjalankan” dalam bahasa Yunani adalah ergazomai, yang artinya bekerja atau mengerjakan. Jadi hamba yang pertama dan kedua pergi untuk mengerjakan sejumlah talenta yang diberikan kepada mereka. Namun, hamba ketiga tidak pergi menjalankan satu talenta yang dipercayakan kepadanya. Sebaliknya ia pergi menggali lobang dan menyimpan satu talenta di sana sehingga tidak berlaba atau jumlahnya tetap sama.
Sejumlah talenta yang dipercayakan di sini bukanlah berbicara mengenai uang atau harta semata melainkan tentang kesetiaan kita dalam kepelayanan. Jumlah talenta yang diberikan berbeda-beda satu dengan yang lainnya juga tidak berbicara tentang Injil atau secara sempit karunia masing-masing pribadi. Pesan perumpamaan ini adalah berbuah dan bertanggung jawab atas semua yang Tuhan percayakan, baik waktu, kemampuan, pelayanan, dan sebagainya. Semuanya Allah berikan supaya kita menggunakannya sebaik mungkin bagi kemuliaan Allah.
Kristus akan segera datang kembali meminta pertanggungjawaban kita. Mari kita memanfaatkan setiap waktu, talenta dan kesempatan pelayanan kita secara rajin demi kemuliaan Tuhan. Lakukan dengan segenap hati sesuai profesi dan panggilan kita masing-masing.
Refleksi Diri:
- Bagaimana Anda ingin dikenang Tuhan setelah mati? Apakah sebagai hamba yang baik dan setia ataukah hamba yang jahat dan malas?
- Apa yang Anda akan lakukan secara konsisten dan dengan komitmen agar dikenang sebagai hamba yang baik dan setia?