Hancur Oleh Kesombongan
Amsal 18
Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan.
- Amsal 18:12
Berbicara, menulis, berelasi, dan banyak hal lain di dalam hidup, semua perlu pendahuluan. Seperti yang Amsal sampaikan bahwa kejatuhan seseorang tidak terjadi secara tiba-tiba, kejadiannya pasti ada pendahuluannya. Ayat ini menyampaikan, kejatuhan dan kehancuran seseorang didahului oleh kesombongannya.
Sombong adalah dosa yang bisa terjadi di mana saja, kapan saja, menimpa siapa saja, dari segala kalangan usia dan golongan. Bukan cuma orang kaya, pintar, cakep saja, tapi juga mereka yang miskin atau bodoh sekalipun. Saya pernah mendengar orang berkata demikian, “Ini orang udah miskin, bodoh, jelek, belagu, hidup lagi!” Sombong bukan cuma dimonopoli oleh mereka yang kelebihan saja, orang kekurangan juga bisa sombong. Sombong ada sejak zaman old sampai now, bagaikan “virus” yang menyebar kuat dan cepat.
Jika kita perhatikan, kesombongan menyerang bagian mana saja? Otak (kepintaran, keahlian), wajah (mata, mulut, hidung, dagu), tubuh (dada, kaki, pantat), wuah hampir semua yaa... Oleh karena itu, harus diberi “vaksin rendah hati”. Pemberiannya harus rutin, pemeriksaannya harus rajin, kalau tidak kehancuran ada di depan mata.
Jadi gimana cara kita belajar rendah hati? Belajarkah kepada Tuhan Yesus. Dia adalah teladan kerendahanhatian yang sempurna. Yesus adalah Anak Allah, yang bertakhta di sorga tempat Allah berada, tapi tidak mengganggap kesetaraannya dengan Allah sebagai sesuatu yang harus dipertahankan-Nya. Dia justru mengosongkan diri dengan cara mengambil rupa sebagai hamba. Yesus rela menjadi manusia, turun ke dunia, merendahkan diri menjadi sama dengan kita. Bahkan saat menjadi manusia, Dia rela mati di kayu salib, merendahkan dirinya sebagai yang terhukum hingga mati, demi menyelamatkan umat manusia dari lumpur dosa (Flp. 2:6-9).
Waspada ya! Yuk berjaga! Sebuah kutipan berbunyi: vanitas, vanitatum et omnia vanitas. Tuh bahasa Latinnya juga ada lho, yang artinya kesombongan adalah kesia-siaan dan semuanya adalah kesia-siaan. Hebat khan saya bisa bahasa Latin.. Ya ampun! Jadi sombong saya... Ampun Tuhan, saya nggak mau jadi hancur!
Refleksi Diri:
- Dalam hal apa kesombongan telah menjangkiti Anda? Coba periksa diri!
- Bagaimana teladan kerendahhatian Yesus bisa menjauhkan, bahkan menyembuhkan Anda dari virus kesombongan?