Hanya Allah Layak Dipuji Dan Disembah
Wahyu 4:1-11
“Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan.”
- Why. 4:11
Pasal 4 Kitab Wahyu menceritakan penglihatan Yohanes akan takhta Allah di surga. Apa yang terjadi di sana adalah realita rohani yang tak tergambarkan oleh kata-kata manusia. Oleh sebab itu Yohanes menggunakan banyak simbol yang tidak boleh diartikan secara literal ataupun ditafsirkan sembarangan menurut imajinasi manusia. Simbol-simbol ini harus diartikan sesuai dengan konteks Alkitab, sejarah dan budaya waktu itu.
Yohanes melihat Allah duduk di atas takhtaNya. Namun ia tidak berani mengucapkan Nama-Nya, maka hanya disebutkan “Seorang” (ayat 2). Allah yang begitu mulia digambarkan seperti “permata yaspis dan permata sardis” dan “pelangi gilang-gemilang bagaikan zamrud” (ayat 3). Pelangi adalah simbol belas kasih Allah (ingat perjanjian-Nya dengan Nuh). Di sekeliling takhta ada 24 tua-tua, yang mewakili gereja sepanjang zaman – 12 suku Israel di PL dan 12 rasul di PB (ayat 4). Di pasal 3, gereja sepanjang zaman juga diwakili oleh ke-7 jemaat. Dari dalam takhta Allah keluar “ke tujuh Roh Allah,” yang merujuk kepada Roh Kudus yang menyertai ke-7 jemaat-Nya (ayat 5). Di sekeliling takhta Allah juga ada malaikat-malaikat kerubim, yang digambarkan sebagai 4 makhluk dengan muka yang berbeda – singa, lembu, manusia, dan burung nasar. Singa simbol keagungan, lembu kekuatan, manusia hikmat, dan nasar kecepatan. Malaikat kerubim yang agung, kuat, berhikmat, dan cepat mengitari takhta Allah. Mereka siap dan waspada, maka dikatakan melayang-layang dengan 6 sayap dan penuh mata (ayat 8). Semua yang berdiri di hadapan Allah menyadari ketidaklayakan mereka. Baik malaikat (diwakili ke-4 makhluk) maupun orang-orang percaya (diwakili ke-24 tua-tua) menyembah dan “melemparkan mahkota” mereka (ayat 10). Hanya kepada Dia yang duduk di atas takhta mereka dapat berkata: “Ya Tuhan dan Allah kami,” dan hanya kepada-Nya dipersembahkan segala “puji-pujian dan hormat dan kuasa” (ayat 11).
Penglihatan surga ini menguatkan orang-orang Kristen yang menderita untuk tetap setia. Sekalipun mereka ditindas dan dipaksa, mereka tidak akan bersujud kepada kaisar, raja, atau penguasa di bumi. Karena hanya Yesus Kristus-lah yang layak untuk menerima segala puji, hormat, dan kuasa. Kebenaran ini berlaku bagi orang-orang percaya di sepanjang zaman dan di segala tempat.
Refleksi Diri:
- Adakah Anda mengalami ketakutan-ketakutan dalam dunia ini?
- Berdoalah dan arahkanlah mata hatimu ke surga, karena dalam kemuliaan-Nya segala ketakutan dan kecemasan akan pudar dan sirna.