Harapan Dan Kenyataan
Yesaya 55:6-13
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
- Yesaya 55:8
Apa skill baru yang Anda kuasai selama masa pandemi? Saya punya skill baru, jadi supir de Java Tour. Sudah berulang kali saya nyupir dari Bandung ke Surabaya. Setiap kali mau berangkat persiapan kendaraan dan doa. Saya belajar dari pengalaman nyupir ini arti harapan dan kenyataan. Walaupun selalu doa, bukan berarti segalanya jadi lancar, tanpa hambatan. Ada waktu dimana perjalanan menjadi berat karena hujan, menyetir harus ekstra pelan dan full kewaspadaan. Ada waktu juga perjalanan jadi lebih lama karena banyak perbaikan jalan dan kecelakaan. Intinya, saya mengalami beberapa kali kenyataan yang jauh dari harapan.
Lantas bagaimana cara berespons ketika kenyataan berbeda dari harapan? Ingat saja ayat emas di atas, Tuhan berkata rancangan-Ku bukan rancanganmu, jalan-Ku bukan jalanmu. Artinya, dalam hidup kita harus menyediakan ruang untuk sesuatu yang tak terduga. Jadi walaupun sudah persiapan sebaik-baiknya, sudah perencanaan sematang-matangnya, sudah dijaga sebaik-baiknya, selalu ada kejadian yang di luar rencana kita. Kita tetap harus siap hati kalau ternyata hasilnya tidak sesuai harapan. Kita harus percaya bahwa di balik kejadian tersebut ada rancangan Tuhan yang terbaik buat kita. Dikatakan rancangan Tuhan setinggi langit (ay. 9), artinya Tuhan bisa melihat rancangan jalan hidup kita lebih jauh dan luas daripada pandangan kita sebagai manusia yang terbatas. Yakinlah, rancangan-Nya selalu memberi sukacita dan sorak sorai, serta membawa damai sejahtera (ay. 12).
Wajar jika perasaan kesal, kecewa, dan sedih muncul ketika kenyataan berbeda dari harapan. Yang perlu kita pelajari adalah cara menerima perasaan tersebut. Kita harus jujur menerima kesedihan dan kekecewaan. Itu adalah cara supaya emosi kita tetap sehat. Jangan merohanikan segala hal. Jangan mempositifkan segala kejadian. Tuhan Yesus mau Saudara dan saya jujur, serta sehat secara emosi. Dari situ kita belajar berespons yang benar dan belajar menikmati jalan serta rancangan Tuhan yang berbeda dari yang kita siapkan.
Are You Ready?
Refleksi diri:
- Bagaimana biasanya Anda berespons saat menghadapai kenyataan yang berbeda dengan harapan Anda?
- Adakah sikap jujur terhadap perasaan Anda saat menghadapi jalan Tuhan yang ternyata berbeda dari yang kita siapkan?