Harapan setelah kematian
1 Korintus 15:51-56
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
- Roma 6:23
Manusia tidak pernah siap menghadapi kematian. Steve Jobs, pendiri Apple mengatakan, “Tidak ada seorang pun ingin mati. Bahkan orang yang ingin ke sorga pun tidak menginginkan kematian untuk sampai di sana.” Ia mengatakan hal tersebut ketika didiagnosis kanker pankreas. “Aku hidup dengan diagnosis itu sepanjang hari.” Ia merasa takut menghadapi kematian.
Mengapa kematian menakutkan? Pertama, kematian melambangkan suatu akhir. Akhir waktu kita di bumi. Tidak ada lagi kesempatan untuk meraih mimpi atau memperbaiki yang salah. Kedua, kematian melambangkan kehilangan yang mutlak. Kita kehilangan tubuh, identitas, kehormatan, nilai kita. Kita kehilangan hubungan dengan orang-orang yang kita kasihi. Ketiga, kematian melambangkan sesuatu yang tidak diketahui. Ada perasaan tidak aman perihal apa yang akan dialami setelah kematian. Apalagi jika kita harus menjalani kematian sendirian.
Sendirian menjalani sesuatu yang tidak diketahui, pastilah tidak menyenangkan. Adakah jalan bagi kita meloloskan diri dari kematian? Dapatkah kita hidup selamanya? Ada! Allah menyediakan jalan keluarnya melalui Yesus Kristus. Yesus sudah mengalahkan kematian. Kematian terjadi karena manusia berdosa. Hukuman atas dosa adalah kematian. Yesus mati menanggung hukuman dosa itu. Yesus yang tidak berdosa menjadi berdosa karena menanggung dosa kita. Namun, Yesus tidak tinggal dalam kematian. Dia bangkit dari kematian, Dia menang atas kematian itu. Itu berarti hukuman dosa tidak lagi berlaku. Kita dapat lolos dari kematian karena kita percaya kepada Tuhan Yesus. Kita mengakui bahwa kita adalah makhluk berdosa yang perlu Yesus untuk menyelamatkan kita dari keterpurukan dosa. Dan jangan lupa untuk mengundang Dia masuk ke dalam hati kita sebagai Juruselamat pribadi kita. Yesus sanggup memberikan hidup yang kekal.
Memang kita tetap akan mengalami kematian fisik, tetapi kematian fisik hanyalah jalan menuju kehidupan kekal. Kita tidak perlu takut akan kematian. Yesus akan menemani kita melewati saat kematian sebab Dia sudah menjalaninya. Kita tidak pernah akan sendirian. Penginjil ternama D.L. Moody pernah berkata, “Kematian mungkin adalah raja dari segala ketakutan, tetapi Yesus adalah Raja di atas segala raja.”
Refleksi Diri:
- Apakah Anda masih takut dalam menghadapi kematian? Mengapa?
- Yakinkah Anda bahwa Yesus sudah mati dan bangkit untuk memberikan hidup kekal kepada Anda?