He Is My Reason To Live
Filipi 3:1-11
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
- Filipi 3:10-11
Saya mengenal lagu ini sejak masa pemuda. Sudah lama. Lagu ini sebetulnya dirilis tahun 1980, diciptakan dan dinyanyikan oleh David Meece. Setiap Natal menjelang, lagu ini selalu dinyanyikan. Tak pernah bosan menyanyikannya. Kadangkala pada masa Jumat Agung, lagu ini juga dinyanyikan. Memang, lagu ini bercerita tentang kelahiran sekaligus kematian Kristus. Anda tahu lagu apa yang saya maksud? Ya, We are the Reason. Saya ingin menggarisbawahi kalimat terakhir dari lagu ini, yaitu “He is my reason to live.” Kristus lahir, menderita bahkan mati karena kita. Demi dunia yang jatuh ke dalam dosa, Dia rela menyerahkan seluruh milik-Nya bahkan hidup-Nya sendiri. Dengan jalan demikian Dia menunjukkan kepada kita makna hidup yang sesungguhnya, yaitu hidup bagi Kristus. Dengan kata lain, Kristus menjadi alasan kita hidup. Kristus adalah makna hidup terindah bagi kita.
Bagi Rasul Paulus, makna hidupnya jelas sekali, yaitu mengenal Kristus. Mengenal bukan sekadar tahu tetapi mengalami persekutuan dengan-Nya. Kristus ada dalam hidupnya dan ia ada dalam Kristus (bdk. Yoh 15:4-5). Kristuslah alasan hidup kita yang sebenarnya. Jika pengenalan akan Kristus menjadi makna hidup kita, maka apa pun pertanyaan atau masalah kehidupan, kita tidak perlu takut tidak mendapat jawaban atau solusinya. Jika saya sudah mendapatkan jawaban “mengapa” saya hidup di dunia ini maka “bagaimana” cara hidup bukan lagi persoalan. Motivasi adalah yang terutama, sedangkan bagaimana (cara) itu nomor dua.
Banyak orang tidak tahu apa makna hidupnya selain berkutat pada rutinitas sehari-hari. Bagi yang bekerja atau berdagang, ya, bangun pagi, ke kantor atau toko, sore pulang, istirahat, tidur. Demikian berulang. Ketika masa liburan tiba, pergi berlibur. Apakah makna kehidupan hanya seperti itu? Saya yakin, jika Anda menemukan makna hidup sejati di dalam Kristus, pasti kehidupan Anda akan berbeda.
Refleksi diri:
- Apakah Anda sudah mengenal Kristus dengan benar dan berusaha mengalami persekutuan yang akrab dengan-Nya?
- Apa yang ingin Anda lakukan untuk memperdalam pengenalan dan persekutuan Anda kepada-Nya?