Hidup Dalam Kebohongan, Sampai Kapan?
Keluaran 20:1-17
Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
- Keluaran 20:16
Kebohongan bukanlah kata yang asing bagi manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Sebagian besar manusia pernah melakukannya dan bahkan mungkin menikmatinya saat ini di dalam kehidupan. Sebuah teori pernah muncul yang mengatakan bahwa suatu kebohongan yang terus dilakukan berulang-ulang akan menjadi suatu kebenaran. Ini patut kita waspadai. Kita harus ingat bahwa sesuatu yang merupakan kebohongan pada hakikatnya akan selalu menjadi suatu kebohongan dan akan selalu bertentangan dengan kebenaran itu sendiri.
Di awal perjalanan kehidupan orang-orang Israel setelah Tuhan melepaskan mereka dari perbudakan bangsa Mesir, kita dengan jelas melihat bahwa Tuhan memberikan hukum-hukum-Nya di Gunung Sinai. Kesepuluh hukum ini ditetapkan Allah untuk membentuk identitas bangsa Israel yang berbeda dengan bangsa-bangsa lainnya pada waktu itu. Hukum-hukum ini disampaikan bukan dengan tujuan untuk mempersulit kehidupan orang-orang Israel, melainkan untuk memberikan identitas yang jelas kepada mereka sebagai bangsa pilihan Tuhan. Hukum diberikan agar umat melakukan apa yang Tuhan kehendaki. Salah satu dari hukum yang diberikan Allah adalah jangan mengucapkan saksi dusta (kebohongan) tentang sesama. Hukum ini diberikan untuk mengajari orang Israel mengenai memperkatakan hal-hal yang benar dan bukan ketidakbenaran atau dusta.
Tuhan Allah dengan sangat spesifik memberikan hukum ini kepada umat-Nya, yaitu orang-orang yang mau hidup di dalam kehendak-Nya. Hukum ini juga menjadi sebuah peringatan untuk setiap kita saat ini, sebagai orang-orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Allah tidak mau umat-Nya hidup dalam kebohongan demi kebohongan, dusta demi dusta yang akhirnya membuat mereka tidak lagi memperkatakan kebenaran. Tuhan Allah pada dasarnya adalah kebenaran, sehingga Tuhan menuntut umat-Nya hidup dalam kebenaran dan bukan di dalam dusta.
Refleksi Diri:
- Apa hal-hal yang membuat kita tidak jujur ketika berelasi dengan orang lain atau bahkan kepada sesama anggota keluarga kita?
- Apakah Anda bersedia belajar berkata benar dalam segala aspek kehidupan, baik di kantor, di rumah, di mana pun kita berada?