Hidup Yang Berkelimpahan
Yohanes 10:1-21
Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
- Yohanes 10:10
Hidup yang berkelimpahan pada ayat emas ini sering ditafsirkan dengan makna duniawi, yakni berkelimpahan secara material, kekayaan, popularitas, dan segala sesuatu keberhasilan yang bersifat fisikal. Untuk memahami ayat ini, kita harus melihat konteksnya. Tuhan Yesus pada perikop ini sedang membuat kontras antara pencuri yang datang hanya untuk mencuri, membunuh, dan membinasakan para domba, dengan diri-Nya yang datang untuk memberikan hidup yang berkelimpahan kepada para domba.
Tuhan Yesus berkata bahwa siapa pun yang datang tidak melalui pintu (Yesus Kristus) adalah pencuri, pembunuh, dan perampok. Orang-orang Farisi yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus termasuk dalam kategori pencuri dan perampok. Bagaimana mereka mencuri, membunuh, dan membinasakan domba-domba itu? Mereka membawa para pengikutnya berjalan menuju jalan yang salah dan menuju kebinasaan. Orang Farisi ini seperti pengajar sesat yang mengajarkan ajaran palsu sehingga menipu domba-domba yang terjebak. Pengenalan tentang Yesus dari para domba menjadi salah sehingga membawa mereka pada kebinasaan.
Apa yang dimaksud dengan hidup yang “berkelimpahan”? Kata “kelimpahan” merujuk pada kehidupan kekal dan hidup yang berkualitas yang diberikan Kristus. Tuhan Yesus tidak hanya memberikan keselamatan jiwa, tetapi juga pemulihan relasi antara Sang Gembala dengan domba-domba. Kristus memimpin dan berjalan di depan, sementara domba-domba mengikuti-Nya. Kristus memperhatikan dan memenuhi kebutuhan hidup para domba, bahkan Sang Gembala rela memberikan nyawa-Nya bagi mereka.
Jadi, kehidupan kekal tidak hanya mengandung dimensi kepastian keselamatan di masa depan, tetapi juga mengandung dimensi masa kini. Dari kualitas kehidupan kekal yang berkelimpahan yang dijabarkan di atas, ada berkat-berkat dimensi masa kini yang Yesus juga terus-menerus berikan kepada kita, yaitu penyertaan-Nya, relasi yang intim dengan-Nya, pimpinan-Nya, dan kepedulian-Nya. Tuhan Yesus tidak sekadar merindukan agar kita menerima keselamatan, tetapi Dia juga mau kita dapat menikmati kehadiran diri-Nya dengan penuh kelimpahan melalui keseharian hidup kita.
Refleksi diri:
- Apakah yang Anda pahami selama ini tentang makna “hidup yang berkelimpahan” menurut ayat emas di atas? Bagaimana sekarang setelah membaca renungan ini?
- Apakah yang Anda akan lakukan untuk memperoleh hidup yang berkelimpahan tersebut?