Hikmat Di Tengah Tekanan
Amsal 1:7
Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
- Amsal 1:7
Ketika tahun lalu sedang gencar-gencarnya PPKM kemudian diumumkan perpanjangan maka segera muncul banyak seruan dan keluhan, “Bagaimana kami harus bayar cicilan rumah?” “Sekolah online tapi uang sekolah tetap ditarik.” “Toko harus tutup tapi uang sewa tetap jalan.” “Kami tidak tahu lagi harus bagaimana?” “Hidup ini berat dan bertambah berat belakangan ini!” Sungguh butuh hikmat bagaimana bisa bertahan hidup di zaman penuh tekanan seperti itu.
Namun ingat, ada berita gembira untuk saudara dan saya. Amsal 1:7 tadi mengatakan, “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan...” Takut di sini maksudnya apa, ya? Ketakutan, kengerian atau bagaimana? Bukan, takut akan Tuhan artinya hormat kepada Tuhan, bersandar kepada Tuhan. Kalau kita hormat dan bersandar kepada Tuhan maka kita akan memiliki pengetahuan. Kita tidak akan mengalami hal yang sama seperti orang-orang yang berkata, “Kami sudah tidak tahu lagi harus bagaimana?”
Anda yang hormat akan Tuhan punya pengetahuan. Pengetahuan yang pada ayat di atas sebutkan tidak ada kaitannya dengan IQ, sekolah atau gelar tinggi, S1, S2, S3 atau S7. Tidak! Pengetahuan yang dimiliki oleh orang-orang yang takut dan hormat kepada Tuhan berkaitan dengan hikmat, yaitu: punya keterampilan untuk menempatkan diri; punya kemampuan untuk bersikap tenang di tengah gelombang kesulitan; memiliki kesanggupan untuk bertindak; punya keberanian untuk melangkah; bisa berkreatifitas di tengah sikon terbatas. Itulah pengetahuan yang Tuhan berikan untuk saudara dan saya. Bisa bertahan di tengah tekanan hidup yang tidak mudah.
Keadaan memang sulit, banyak yang sudah terlilit dan menjerit. Situasi mungkin tidak mendukung, tidak sedikit yang terkukung dan hidupnya jadi bingung. Namun, bagi yang bersandar pada Tuhan, ia akan mempunyai hikmat walaupun berada di tengah tekanan dan situasi yang menjepit. Janganlah takut menghadapi tekanan hidup. Takutlah kepada Tuhan Yesus. Dalam Dia selalu ada penyertaan. Bersama Dia senantiasa ada pertolongan. Dengan Kristus pasti ada jalan. Yuk, kita bersandar hanya kepada Tuhan Yesus!
Refleksi diri:
- Apakah Anda sudah bersikap takut akan Tuhan saat menghadapi tekanan hidup?
- Apa pengetahuan yang Anda dapatkan dari pengalaman hormat dan bersandar kepada Tuhan?