Hormatilah Allah
Daniel 5
Maka inilah tulisan yang tertulis itu: Mene, mene, tekel ufarsin..
- Daniel 5:25
Mene, mene, tekel ufarsin. Sepenggal kalimat yang ditulis oleh jari-jari tangan manusia yang terlihat hanya punggung tangannya saja, tanpa ada fisik lainnya. Kalimat yang ditulis di kapur dinding istana raja ini telah membuat Raja Belsyazar mendadak pucat, gelisah, dan lemas. Tulisan kuno yang tak seorang pun di Babel mampu memahaminya, kecuali Daniel.
Daniel menjelaskan tulisan ini pada ayat 26-29 bahwa Kerajaan Babel yang dipimpin Raja Belsyazar akan berakhir di tangan orang Media-Persia. Ramalan ini memang terjadi. Kehancuran Babel merupakan andil Allah. Allah ingin menunjukkan bahwa diri-Nya adalah Tuhan yang berdaulat dan berkuasa atas segala sesuatu. Allah berhak menetapkan dan meruntuhkan kerajaan. Dia mengangkat dan menurunkan penguasa sesuai kehendak-Nya. Kerajaan manusia sifatnya sementara.
Apa yang menyebabkan Tuhan menyerahkan Babel dihancurkan oleh orang Media Persia? Pertama, kebodohan Raja Belsyazar sendiri. Saat itu Babel sudah terkepung oleh orang Media-Persia tetapi raja bukannya mengingatkan pembesar-pembesarnya untuk bersiap berperang, melainkan justru mengadakan pesta besar. Kedua, Raja Belsyazar bersikap kurang ajar terhadap Tuhan. Belsyazar menitahkan orang membawa perkakas dari emas dan perak yang diambil oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci di Yerusalem. Perkakas-perkakas tersebut dipakai untuk memuji-muji para dewa saat berpesta. Ketiga, Raja Belsyazar telah meninggikan diri di atas Allah sehingga berani menggunakan pekakas-pekakas Bait Suci untuk berpesta pora. Ia tidak belajar dari Nebukadnezar yang direndahkan Tuhan saat dirinya meninggikan diri.
Apa yang terjadi atas Babel merupakan kehendak Tuhan. Dia memakai orang Media-Persia menjadi alatnya untuk menghancurkan Babel yang telah bersikap tidak menghormati Tuhan. Sementara itu, Daniel dipakai Tuhan untuk menyampaikan pesan Allah kepada Raja Belsyazar. Perhatikan, perbedaan sikap Daniel dibandingkan raja. Di hadapan raja, Daniel terlebih dahulu mengagungkan Tuhan sebelum mengungkapkan arti dari tulisan itu kepadanya.
Melalui kisah ini, kita belajar agar menaruh sikap hormat kepada Tuhan. Dia adalah Allah yang berdaulat dan berkuasa atas alam semesta. Hormatlah Allah. Jangan bersikap kurang ajar atau pun menganggap diri lebih hebat dari Allah. Muliakan dan tinggikan Tuhan Yesus Kristus!
Refleksi diri:
- Apakah Anda pernah berlaku tidak menghormati Allah? Cobalah pikirkan dan mintalah ampun bila Anda pernah melakukannya.
- Bagaimana Anda bisa bersikap bijak dalam berbagai situasi dan tetap menaruh sikap hormat kepada-Nya?