Iman Suka-Suka
1 Timotius 3:14-16
Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: “Dia, yang telah me- nyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.”
- 1 Timotius 3:16
Saya pernah mendatangi satu restoran yang mengadakan promo menarik: “bayar suka-suka”. Jadi mau pesan dan makan apa saja, boleh bayar sesuka kita. Saya sekeluarga memilih 5-6 jenis makanan yang tertera di menu dan masing-masing memesan minuman berbeda. Selesai makan saya berniat membayar makanan tersebut. Saya bisa bayar 1.000 rupiah bahkan 100 rupiah karena memang ketentuannya begitu. Sempat tergoda, tapi saya nggak mau melakukannya. Saya bayar dengan nilai yang masih wajar. Sebelumnya coba hitung-hitung di kepala, kira-kira modalnya berapa ya? Setidaknya saya tidak merugikan si penjual tapi tetap menikmati promonya. Bayar suka-suka bukan berarti bayar sesuai selera saya. Saya harus bayar dalam kewajaran.
Di dalam kekristenan bisa terjadi hal serupa. Bukan “bayar suka-suka”, tapi “iman suka-suka”. Iman yang hanya berdasarkan selera kita. Ada yang mengatakan, “Berhati-hatilah jika menemukan Yesus yang benar-benar sesuai selera Anda.” Kepercayaan dan pengenalan kita terhadap Yesus akan sangat memengaruhi seluruh ibadah, aspek kehidupan, dan relasi kita dengan-Nya. Dari ayat yang kita baca hari ini, setidaknya ada enam karakter Yesus yang bisa kita kenali.
- Kasih-Nya. “Dia yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia”. Yesus rela datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan manusia.
- Kebenaran-Nya. “dibenarkan dalam Roh”. Dia tanpa kesalahan, murni, suci.
- Kekekalan-Nya. “yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat”. Dia tidak dibatasi ruang dan waktu.
- Ketidakterbatasan-Nya. “diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah”. Tidak ada yang bisa membatasi jangkauan kasih Yesus.
- Keberhasilan-Nya. “yang dipercayai di dalam dunia”. Orang yang percaya kepada-Nya pasti hidupnya diubahkan dan tidak mungkin dilepaskan oleh-Nya.
- Kemuliaan-Nya. “diangkat dalam kemuliaan”. Dari sorga Yesus datang dan kembali ke sorga, menunjukkan kemuliaan-Nya.
Itulah Tuhan Yesus yang seharusnya kita kenal. Mari kita terus belajar mengenal Dia, bukan berdasarkan perasaan suka-suka kita atau menurut perkataan orang lain, tetapi atas dasar firman Tuhan. Semakin mengenal Yesus akan buat kita semakin mengasihi dan mengandalkan-Nya.
Refleksi Diri:
- Bagaimana Anda menggambarkan Yesus menurut versi Anda sendiri? Sudahkah sesuai dengan firman Tuhan?
- Apa tekad Anda untuk dapat lebih mengenal Tuhan Yesus?